KAYUAGUNG, SUMATERAEKSPRES.ID - Dalam satu hari ini, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) melanda empat titik berbeda, meningkatkan kesulitan dalam mencapai lokasi api yang berkobar. Kejadian tersebut terjadi pada tanggal 16 September. Empat titik karhutla tersebut mencakup lahan di Desa Cinta Jaya, Kecamatan Pedamaran. Lalu lahan di Kelurahan Kayuagung Asli, dekat jalan tol KM 321, dan dekat Lebak Pancur. Saat ini, petugas pemadam kebakaran sedang berjuang keras untuk memadamkan api di lokasi-lokasi tersebut. Kepala Manggala Agni Daops XVII OKI, Edi Satriawan, mengungkapkan bahwa kondisi di lapangan semakin memburuk dengan suhu yang semakin panas. BACA JUGA : Mengatasi Kebakaran Lahan di Perbatasan Mariana Palembang: Kerja Sama Tim, Api Padam dalam 3 Jam Kondisi ini juga mempengaruhi ketersediaan air di beberapa lokasi, di mana ada yang masih memiliki pasokan air, sementara lainnya sudah mengering. Edi Satriawan menyebutkan, "Seperti di Desa Cinta Jaya, masih ada sumber air yang tersedia di sana." Meskipun demikian, satu hal yang membuat situasi semakin rumit adalah aksesibilitas yang semakin jauh ke titik-titik api. BACA JUGA : Kebakaran Lahan Kosong Nyaris Merembet ke Pemukiman Warga, Ada Dugaan Sengaja Dibakar Hal ini menjadi tantangan bagi petugas di lapangan yang berusaha memadamkan api. Namun, mereka tetap solid dan menggunakan waterbombing dalam upaya pemadaman. Edi Satriawan tetap memberikan peringatan kepada para petugas untuk tetap waspada dan berhati-hati saat berusaha memadamkan api agar tidak terjadi bahaya. Meskipun semua ingin agar api segera dipadamkan, keselamatan tetap menjadi prioritas utama.
Kategori :