*Prof Dr Ir H Irwin Bizzy MT, Guru Besar Ilmu Teknik Mesin Fakultas Teknik Unsri
SUMATERAEKSPRES.ID - Teknologi tenaga surya memanfaatkan cahaya matahari sebagai sumber energi utama yang tidak pernah habisnya.
Di antaranya menjadi energi panas dan listrik. Orasi ilmiah tentang itu mengantarkan Prof Dr Ir H Irwin Bizzy MT menjadi Guru Besar Ilmu Teknik Mesin pada Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya (Unsri).
Cahaya matahari sebagai energi baru terbarukan (EBT) dan bersih selama ini belum menjadi sektor unggulan.
Sebagian besar negara-negara di dunia masih mengutamakan sumber energi lain yang tidak terbarukan atau energi fosil. Seperti minyak bumi, batu bara, dan gas.
Padahal, dengan penggunaan teknologi, tenaga surya dapat dimanfaatkan secara langsung sebagai energi panas dan listrik.
Hal itu dituangkan Prof Irwan dalam orasi ilmiahnya yang berjudul Aplikasi dan Pengembangan Teknologi Tenaga Surya: Pemanfaatan Langsung sebagai Energi Panas dan Tidak Langsung sebagai Energi Listrik.
Prof Irwin menerangkan, salah satu pemanfaatan cahaya matahari secara langsung adalah teknologi kolektor surya berlubang tanpa kaca transparan untuk mengeringkan daun teh di tahun 1996 serta daun gaharu tahun 2013, 2014, 2015, dan 2018.
BACA JUGA : Tunggu Kepastian, Pengurus Cabor Datangi KONI"Hasil penelitian itu sudah mendapatkan paten pada 2018, Kolektor Surya Berlubang Bersayap Empat,” jelasnya.
Pada 2019, tim peneliti Lembaga Penelitian Unsri yang diketuai almarhum Prof Rindit Pambayun bekerja sama dengan Pemkab Bangka Tengah Provinsi Kepulauan Babel.
“Telah mendapatkan paten pembuatan teh gaharu siap seduh," beber Prof Irwin.
Kelebihan Kolektor Surya Berlubang Bersayap Empat dibandingkan kolektor surya yang lain adalah tidak menggunakan kaca transparan.
Pelat berlubang diberi warna hitam. Digunakan untuk mengurangi kerugian konveksi dari permukaan pelat ke udara ambien.
Dibuat bersayap empat agar cahaya matahari dapat diterima lebih banyak pada semua arah.
Dapat dibongkar pasang untuk memudahkan dibawa. Bahan/materialnya alumunium, mudah didapat di pasar lokal dan murah. Juga mampu menurunkan kadar air produk pertanian, perikanan, dan lainnya lebih cepat.