Sekolah Tinggi Ilmu Alquran (STIQ) Al Lathifiyyah Palembang bekerjasama dengan pemerintah kota Prabumulih melaksanakan kerjasama ditandai dengan penandatanganan Memorandum Of Understanding (MoU) dan serah terima mahasiswa KKN STIQ Al Lathifiyyah, Kamis (14/9). Penandatangan dilaksanakan Walikota Prabumulih Ir H Ridho Yahya. MM dan Ustadzah Hj. Lailatul Mu'jizat, S.Ud, M.Ag di Kampus B STIQ Al Lathifiyah, jalan Swadaya Sekip Ujung Palembang. Dalam memberikan kuliah umum, Ridho, berharap mahasiswa jangan hafal dan ngerti alquran tetapi tidak tahu isinya.
"Saya sudah membuktikan isi alquran. Semuanya benar. Salah satunya jika engkau bersyukur, tidak usah ragu dan takut. Nikmat akan kuberikan sendiri," kata Ridho.Pembuktian ini sendiri telah dirasakan walikota Prabumulih H Ridho Yahya ketika terpilih pada tahun 2018, menjadi walikota. "Siapa yang hebat, ya Allah SWT. Karena saya bersukur dengan perbuatan. Tidak hanya perkataan," jelasnya. Kebanyakan, sambung Ridho, kita bersukur hanya dengan perkataan. "Kebanyakan ketika muda hanya berucap alhamdulillah sehat muda. Giliran tua sakit, karena apa? Saat muda dirinya tidak bersukur," ungkapnya. Hal kedua dia lakukan adalah terbiasa bangun pagi. Ba'da subuh, terbiasa bangun jam 4, dan setelah subuh melayani masyarakat Prabumulih. "Kalau engkau memperlancar urusan orang lain. Maka urusanmu dan keluarga dapat dilancarkan," kata dia. Kenyataan yang dia terima adalah, dipermudahnya anak-anak beliau masuk ITB, UI hingga salah satu anaknya lulus kedokteran. Yang terakhir adalah ikhlas.
"Kalau ikhlas atau ridho, Allah pasti mengijabah apa yang kita inginkan. Ada hikmah dibelakangnya. Ambil hikmah karena Allah sayang dengan kita," paparnya.Dihadapan mahasiswa dan mahasiswi STIQ, dirinya berharap jangan sampai tidak percaya dengan isi alquran. Dan kalau bisa menerapkan isi alquran. Mengamalkan isi dari alquran, dari 13 program yang dilaksanakan dikota Prabumulih ada 7 program Islami, yang dia terapkan. Salah satunya, adalah rehabilitasi rumah masyarakat miskin dikota Prabumulih. Dimana ada sebanyak 2.856 rumah warga tak layak huni. "Jadi melayani harus sepenuh hati. Dan untuk berbuat baik jangan nak nunggu cukup atau sudah tua," ungkapnya. Ketua yayasan STIQ, Ust Jhon Supriyanto, dalam kesempatan itu berterima kasih dengan walikota Prabumulih. Dimana Pemkot Prabumulih mau menerima mahasiswa KKN dari STIQ Al Lathifiyyah. "Kita sangat berterimakasih. Sebanyak 70 mahasiswa, terdiri dari 50 mahasiswa putra dan 20 mahasiswa putri diterima. Kita harapkan mahasiswa juga dapat melaksanakan tugas mereka sebagai mahasiswa sehingga bermanfaat bagi masyarakat dikota Prabumulih," ungkapnya. Terpisah pemilik yayasan Ustadzah Hj. Lailatul Mu'jizat, kepada koran ini mengatakan acara ini sendiri menyerahkan mahasiswa KKN ke kota Prabumulih.
"Jadi kita melakukan kerjasama dengan Pemkot Prabumulih. Jadi ilmu ini merupakan pengabdian kemasyarakat. Jadi mengajarkan tri darma pendidikan serta penelitian langsung kelapangan," ungkapnya.Wujud pengabdian kemasyarakat adalah dengan cara terjun langsung kelapangan. Mahasiswa yang turun sendiri merupakan mahasiswa prodi alquran dan ilmu tafsir. "Semoga mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang mereka terima kepada masyarakat. Diharapkan nantinya dari aplikasi ini efek keilmuan serta efek ustad dan ustadzah, dapat menular ke siswa ataupun masyarakat di Sumsel," kata dia. Ustazah Lailatul Mukzizat sendiri cukup bangga dengan banyaknya mahasiswa lulusan STIQ langsung diterima oleh perusahaan ataupun pemerintahan. Senada dikatakan ketua yayasan STIQ, John Supriyanto. Selama KKN selama kurang lebih 41 hari, diharapkan para mahasiswa dapat menularkan ilmu pengetahuan mereka mengenai alquran sehingga generasi penerus yang akan datang dapat semakin mencintai alquran. (adv/087).
Kategori :