Terluas OKI, Terbakar 2.625 Ha

Selasa 12 Sep 2023 - 22:33 WIB
Reporter : Edi Purnomo
Editor : Edi Purnomo

SUMATERAEKSPRES.ID - Catatan Balai Pengendalian Perubahan Iklim Kebakaran Hutan dan Lahan (BPPIKHL) Wilayah Sumatera, lahan yang paling luas terbakar saat ini berada di wilayah kabupaten OKI. Sudah 2.625 hektare.

Upaya pemadaman di OKI difokuskan pada wilayah yakni Desa Deling, Cinta Jaya, Jungkal dan Rambai. 

" Sudah ada bantuan dari personel Manggala Agni Daops Lahat, Muba dan Jambi. Kami juga dibantu  TNI, Polri, BPBD, dan masyarakat,” jelas Kepala BPPIKHL Wilayah Sumatera, Ferdian Kristanto, kemarin.

Berdasarkan data, sejak Januari - Agustus 2023 total sudah  4.082 hektare lahan di Sumsel terbakar.

Rinciannya, Muara Enim 74 hektare, Muba 47,7 hektare, Mra 74,9 hektare, Muratara 120,6 hektare, Ogan Ilir 511,2 hektare,dan  yang terluas OKI 2.625 hektare.

Kemudian, OKU 18,8 hektare, OKU Timur 144,8 hektare, OKU Selatan 2,5 hektare, PALI sebanyak 10,7 hektare, Banyuasin 439 hektare dan Palembang 16,3 hektare.

Saat ini, jumlah hotspot juga meningkat signifikan.

Dari update per 12 September 2023, tercatat ada 121 hotspot. Tersebar pada 14 kabupaten/kota di Sumsel. Rinciannya, Banyuasin 7 hotspot, Empat Lawang 1, dan Palembang 2.

Kemudian, Lahat 3, Mura Enim 6, Muba 4, Musi Rawas 3, Musi Rawas Utara 1. Lalun, Ogan Ilir 19  hotspot, OKI 56, OKU 1, OKU Selatan 9, OKU Timur 6, dan PALI 3.

Sebelumnya, dari hasil prakiraan BMKG, ada empat daerah di Sumsel bakal alami hari tanpa hujan (HTH) cukup lama. 21 hari hingga 60 hari.

Rinciannya, Kabupaten Lahat tepatnya wilayah Kecamatan Merapi Barat, Merapi Selatan, dan Merapi Timur 21 hari tanpa hujan.

Kemudian, Kabupaten PALI di Kecamatan Penukal 40 hari tanpa hujan.  Untuk Kabupaten OKI di Kecamatan Celikah 60 hari tanpa hujan.

Sedangkan di Kabupaten OKU Timur pada Kecamatan Buay Madang 47 hari tanpa hujan.

“Dengan indikasi potensi kekeringan meteorologis itu, empat daeah tersebut berstatus waspada,” ungkap Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Sumsel, Wandayantolis.

Kekeringan meteorologis itu tidak hanya berdampak pada berkurangnya persediaan air untuk rumah tangga dan pertanian. Tapi juga meningkatkan potensi karhutla.(yun)

Tags :
Kategori :

Terkait