SUMATERAEKSPRES.ID - UNTUK menekan harga bahan pokok di pasaran supaya tetap stabil, terutama komoditi beras, Pemprov Sumsel kembali menggencarkan Gerakan Pasar Murah (GPM) beras.
Kali ini GPM digelar di Kecamatan Alang-Alang Lebar Palembang, kemarin.
Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel bekerja sama dengan Perum Bulog Divre Sumsel Babel dan stakeholder terkait. Di GPM ini, pihaknya menjual beras SPHP seharga Rp10.900 per kilogram.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumsel, Ruzuan Effendi, mengatakan, kegiatan ini digelar untuk stabilisasi harga, sebab saat ini harga beras di pasar tradisional memang cukup tinggi.
Untuk beras premium harganya sudah mencapai Rp15 ribu per kilogram, padahal harga eceran tertinggi di Sumsel Rp13.900 per kilogramnya.
"Harga beras di Sumsel belum turun, karenanya untuk menekan harga tersebut kita gencarkan GPM.
Ini kami lakukan secara bergiliran, baik di Palembang maupun di kabupaten/kota lain di Sumsel," kata dia.
Selain menjual beras murah, pihaknya juga menawarkan sejumlah bahan pokok lainnya, yakni cabai, bawang, dan telur ayam dengan harga grosir langsung dari peternak dan petani.
Lalu ada juga minyak goreng kemasan seharga Rp14.900 per liter, daging kerbau Rp80 ribu per kilogram, hingga gula pasir Rp14.500 per kilogram.
Wakil Wali Kota Palembang, Fitrianti Agustinda, mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang telah melakukan berbagai kebijakan untuk menekan harga pasar yang cukup tinggi saat ini.
"Kami sudah meminta kepada OPD terkait untuk melakukan operasi pasar murah.
Agar harga tidak semakin tinggi, kami juga rutin melakukan pengecekan ke pasar tradisional bersama satgas pangan," jelasnya. Upaya ini juga dilakukan untuk menjaga inflasi di Palembang. (yun/fad)