Sebar Tentara-Polisi ke Desa Rawan

Jumat 08 Sep 2023 - 22:27 WIB
Reporter : Edi Purnomo
Editor : Edi Purnomo

*Minggu Depan, Praoperasi Karhutla

*Cegah Bencana Asap 2015 dan 2019 Terulang

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Makin marak dan luasnya lahan terbakar di Sumsel jadi perhatian pemerintah pusat.

Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Dudung Abdurachman turun tangan. Bersama Gubernur H Herman Deru, memimpin langsung rapat koordinasi (rakor) pengendalian karhutla.

Rapat bertempat di Posko Karhutla BPBD Provinsi Sumsel. Hadir juga dalam rakor itu unsur Forkopimda Sumsel lengkap.

Mulai Ketua DPRD Sumsel Hj RA Anita Noeringhati, Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Yanuar Adil, dan Kapolda Sumsel Irjen Pol A Rachmad Wibowo. Kemudian, Komandan Lanud Sri Mulyono Herlambang. Kolonel Pnb Sigit Gatot Prasetyo MMOAS dan undangan lainnya.

Salah satu daerah yang jadi sorotan dalam rakor kemarin yakni OKI. Kabupaten ini wilayahnya langganan karhutla. Selain sangat luas, juga punya lahan gambut seluas 638.379 hektare.

“Kabupaten OKI ini sejak dulu sudah ingin kita mekarkan. Bisa dibayangkan, luasnya Kabupaten OKI ini sama dengan satu provinsi di daerah lain.

Medannya juga sangat luar biasa, lahan gambutnya sangat luas,” ungkap Deru, Jumat (8/9).

Untuk potensi karhutla dampak kemarau ekstrem akibat El Nino sebagaimana prakiraan BMKG menjadi perhatian semua pihak.

“Dukungan TNI dan Polri dengan seluruh kekuatannya hingga ke desa, merupakan sesuatu yang penting,” kata Gubernur.

Keberadaan aparat di daerah-daerah rawan karhutla secara psikologis mengurangi kesempatan masyarakat untuk buka lahan dengan cara membakar.

BACA JUGA : Kasad : Sumsel Sudah Terkoordinir

“Terkait kondisi sekarang, saya yakin Jenderal dapat memberikan terobosan untuk meruduksi asap ini, kami siap kerja,” tegasnya.

Komandan Korem (Danrem) 044/Gapo Brigjen TNI M Naudi Nurdika SIP MSi MTr (Han) menyampaikan, potensi terjadinya kebakaran lahan gambut di Sumsel cukup tinggi. 

“Mengingat luasnya lahan gambut di Sumsel luasnya 1.270.421 hektare. Tersebar di OKI, Muba, Banyuasin, Muara Enim, PALI, Mura, dan Muratara,” jelasnya.

Karhutla yang terjadi di Sumsel dipicu aktivitas pembakaran oleh warga, baik secara sengaja maupun tidak sengaja. 

BACA JUGA : 27 Titik Hot Spot Terdeteksi, KASAD Dudung Abdurahman Lakukan Evaluasi

Untuk strategi  penanggulangan karhutla, seperti blocking canal, sumur bor, embung, desa tangkal, patroli darat dan udara. “Kita juga sosialisasi, berikan penyuluhan dan imbauan mengenai karhutla serta mematakan potensi bencana,” kata Danrem.

Ia mengatakan, permasalahan dalam upaya pemadaman karhutla  di antaranya lokasi yang sulit dijangkau satgas darat. Lalu, karakteristik lahan gambut yang sulit dipadamkan.

Dua kondisi ini solusinya dengan mengoptimalkan pemadaman dari udara (water bombing).

Dengan kerja keras semua pihak, titik-titik kebakaran lahan bisa dipadamkan. “Kesimpulannya karhutla di wilayah Provinsi Sumsel masih dapat dikendalikan,” tandas Danrem.

Tags :
Kategori :

Terkait