PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID- Penyakit autoimun diperkirakan mempengaruhi hampir sekitar satu dari sepuluh orang.
Dan hal tersebut terus meningkat dari waktu ke waktu dengan tingkat yang bervariasi, .menurut publikasi Lancet pada studi berbasis populasi di Inggris 2023.
Begitupula terjadi peningkatan yang signifikan dalam prevalensi penyakit alergi sejak revolusi industri.
Beberapa jenis alergi yang menjadi permasalahan kesehatan di masyarakat banyak terjadi dan memiliki berbagai jenis manifestasi penyakitnya.
Seperti asma, rinitis alergi, alergi obat dan makanan.
Hal tersebut diungkap, dr. Muhammad Reagan, M.Kes, SpPD, K-R. Divisi Reumatologi, Bagian Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (Unsri), Rumah Sakit Dr. Mohammad Hoesin (RSMH)Palembang.
Dijelaskanya, Alergi dan autoimun telah lama menjadi permasalahan kesehatan di masyarakat hingga saat ini.
Dan masih banyak yang belum mengetahui apakah alergi dan autoimun tersebut. "Alergi dan autoimun merupakan kondisi yang terkait dengan sistem imun atau kekebalan tubuh,"jelasnya.
Lebih jauh dijelaskan, Alergi adalah suatu respon yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap zat asing di luar tubuh.
Kemudian, Autoimun merupakan respon dari sistem kekebalan tubuh terhadap sel dan jaringan tubuh yang sehat.
Mekanisme sistem pertahanan tubuh yang mengatur proses penyakit ini diketahui cukup beragam, bahkan masih menjadi misteri yang masih banyak belum diketahui dan terus menjadi penelitian dalam berbagai bidang sains terutama kedokteran.
"Tubuh kita sensitif terhadap partikel atau zat tertentu di lingkungan, sehingga menimbulkan berbagai respon pada tubuh kita dalam menanggapi lingkungan di luar tubuh tersebut,"ucapnya.
Pada kasus alergi, sistem kekebalan tubuh mengenali antigen atau zat asing dari luar tubuh yang tidak berbahaya misalnya, komponen dari protein pada makanan seperti kacang-kacangan yang disebut juga alergen.
"Sedangkan dalam autoimun, sistem imun menyerang sel atau jaringan pada tubuh yang mengekspresikan antigen yang dianggap asing dari bagian tubuh itu sendiri,"ucapnya.
Pada sistem imun tubuh dikenali salah satunya sel mast dan antibodi IgE yang berperan penting dalam respon alergi, sementara sel T atau sel B yang berperan dalam terjadinya autoimun.
"Sistem imun tubuh kita mampu mengenali antigen asing, yang selanjutnya kekebalan yang telah terbentuk tersebut dapat diperoleh berdasarkan memori sehingga sistem kekebalannya dapat membedakan mana yang asing atau bagian dari tubuh yang normal,"ucapnya.
Namun, karena kondisi genetik atau alasan lain yang masih belum banyak diketahui, maka sistem imun tubuh menyerang sel-sel atau jaringannya itu sendiri, yang saat ini penyakit tersebut diketahui sebagai kelompok penyakit autoimun seperti Rheumatoid Arthritis (RA), Lupus (SLE), penyakit Graves, polimyositis, dan lain-lain.
"Alergi dapat terjadi pada banyak organ, tetapi paling sering contohnya bermanifestasi pada kulit dan mukosa.
Begitupula pada autoimun dapat bermanifestasi pada banyak organ yang terkena,"terangnya lagi.