Konversi Molis Menuju Energi Bersih

Kamis 24 Aug 2023 - 19:26 WIB
Reporter : Edi Purnomo
Editor : Edi Purnomo

PALEMBANG , SUMATERAEKSPRES.ID- Motor listrik (molis) rakitan siswa SMK Negeri 2 Palembang melaju senyap di lapangan sekolah, Senin siang (21/8).

Varel Adiansyah mengendarainya dengan kecepatan rata-rata 20-30 kilometer per jam. Dia menguji coba perfoma molis.

Tanpa knalpot, tanpa emisi gas buang, tanpa suara, Vespa Bajaj Super tahun 1980-an itu kini lebih ramah lingkungan.

Ya, Varel mengkonversi motor berbahan bakar bensin itu menjadi molis. Sementara Alif Khaidar, masih satu kelas dengan Varel, mengubah mesin Honda Astrea Grand tahun 1980.

“Merakit molis itu ternyata mudah. Tinggal ganti mesin BBM sepeda motor dengan konversi kit motor listrik,” ujar Varel, siswa kelas 2 Jurusan Otomotif Kompetensi Keahlian Teknik Bisnis Sepeda Motor (TBSM) ini.   

Setelah mendapat pelatihan dari guru sekolah yang belajar ke Elders Garage Jakarta, Varel dan Alif cepat paham. Mereka langsung praktek di bengkel motor sekolah.

“Sudah ngerti merakit sendiri. Prinsipnya yang penting tahu komponen dan kelistrikan,” terangnya. Perangkat utama kit konversi juga tak banyak, cuma dinamo listrik sebagai penggerak, kontroler, dan baterai tempat menyimpan daya.

Total sudah ada 6 motor bensin dikonversi, masing-masing 3 unit Vespa Bajaj Super dan Astrea Grand. 

“Kita menyiapkan sepeda motor konvensional kosong (tanpa mesin, red), tanpa accu, dan knalpot.

Motor ini jadi media pembelajaran konversi molis siswa supaya mereka nanti bisa merakit sendiri dan memperbaikinya jika mengalami kerusakan,” ujar Ketua Program Keahlian TBSM SMKN 2 Palembang, Isropil SPd.

Hari itu Isropil ikut mendampingi Varel, Alif, dan beberapa siswa lain membongkar pasang mesin molis, memasang dinamo listrik di velg jari-jari ban belakang, menempatkan baterai di ruang eks tangki BBM, menyatukan rangkaian kabel kelistrikan, merakit tiap komponen, hingga menguji keandalan molis.

Daya jelajahnya 50 km per jam dengan pengisian baterai hingga full 3 jam.

“Mereka (siswa) kita siapkan sebagai mekanik yang handal sesuai kompetensi jurusan. Karena lebih dari separuh lulusan jurusan otomotif menjadi mekanik atau teknisi kendaraan bermotor,” tuturnya.

Seiring berkembangnya teknologi elektrifikasi, kepedulian pelestarian lingkungan dan mitigasi pemanasan global, serta komitmen Pemerintah mendorong penggunaan kendaraan listrik melalui berbagai kebijakan dan program subsidi, Isropil meyakini kendaraan listrik menjadi transportasi massal di masa depan.

Tags :
Kategori :

Terkait