PLTS Dukung Program GSMP

Sabtu 19 Aug 2023 - 19:42 WIB
Reporter : dedesumeks
Editor : dedesumeks

PALEMBANG – Produksi pertanian di Provinsi Sumsel masih terus menjadi perhatian Pemprov Sumsel. Tapi tak semua petani menanam padi 2-3 kali tanam, ada banyak yang hanya 1 kali tanam setahun atau IP100. Kondisi ini tentu saja menghambat produksi padi di Sumsel dan menekan target swasembada. Salah satu kendalanya, karena petani hanya mengandalkan sistem tadah hujan sehingga musim tanam hanya pada saat musim hujan. Sementara pada musim kemarau, lantaran sawah sering kekeringan air, petani terpaksa berhenti berproduksi. Kepala Bidang Energi Dinas ESDM Provinsi Sumsel, Aryansyah mengatakan salah satu solusinya yakni program listrik masuk sawah.

“Ini dapat mendukung Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) Pemprov Sumsel karena akan meningkatkan produktivitas pertanian sehingga Sumsel swasembada pangan,” ujarnya, kemarin.
Aryansyah menyebut saat ini kondisi sawah yang ada bermacam-macam. Ada yang mudah dijangkau, mempunyai sumber air (sungai/danau/mata air) yang banyak, dan tersedia listrik untuk memompa air. Tapi sebaliknya ada pula sawah yang lokasinya terpencil, sulit air, dan jauh dari jaringan listrik sehingga petani hanya mengandalkan sistem tadah hujan atau pasang surut untuk irigasi sawah. “Faktor-faktor ini menghambat produksi padi, padahal Sumsel kaya sumber energi baru terbarukan termasuk matahari.
Sehingga sebagai solusi untuk sawah-sawah yang jauh dari jaringan listrik, PLTS (pembangkit listrik tenaga surya) irigasi bisa menjadi pilihan,” tuturnya.
Dikatakan, ini akan sangat efektif dan solutif sebab jika menunggu jaringan listrik masuk sawah tentu butuh waktu bertahun-tahun, sementara PLTS bisa dibangun kapan saja. Nantinya sumber listrik dari PLTS itu akan digunakan untuk menghidupkan pompa air. Pompa air ini dapat menyedor sumber air dari sungai, mata air, embung, dan lain sebagainya untuk selanjutnya didistribusikan airnya ke sawah-sawah petani. Dengan begitu petani tak perlu lagi tergantung dengan cuaca hujan, pada saat musim kemarau pun mereka tetap bisa menanam padi karena tersedia air untuk irigasi sawah.
“Produktivitas padi akhirnya dapat meningkat dari 1 kali tanam menjadi 2-3 kali tanam setahun,” tuturnya.
Untuk itu, Dinas ESDM pun punya rencana dalam mendukung program GSMP ini, yakni membangunkan PLTS ke sawah-sawah yang memang sulit irigasi saat musim kemarau dan tidak terjangkau jaringan listrik, terutama yang berada di daerah pelosok. “Tapi kami akan melihat dulu areal pertanian yang kurang produktif. Kita cek ada tidak sumber mata air tanahnya atau sumber air lain. Kalau ada PLTS bisa didirikan sebagai sumber energi untuk menggerakan pompa air. Pompa air ini akan menyedot sumber air yang ada untuk mengairi sawah,” bebernya. (fad)  
Tags :
Kategori :

Terkait