JAKARTA - Pendidikan yang berkualitas dan merata di seluruh Indonesia menjadi salah satu upaya mewujudkan Indonesia sebagai negara maju dan menjadi empat negara besar ekonomi dunia pada 2050. Namun secara holistik, pemda masih memiliki tantangan mengidentifikasi dan merefleksikan capaian kualitas pendidikan di daerah dan belum ada solusi pembenahan yang nyata. Untuk itu Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) merilis Rapor Pendidikan Daerah versi 2.0 untuk membantu pemda mengevaluasi kualitas pendidikan di daerahnya secara detail, sehingga bisa membantu melakukan perencanaan berbasis data, dan pada akhirnya meningkatkan kualitas pembelajaran murid. Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim, mengatakan, Rapor Pendidikan Daerah versi 2.0 ini secara jelas menunjukkan indikator utama untuk meng-ukur indeks Standar Pelayanan Minimal (SPM) atau skor capaian pendidikan. SPM Pendidikan dapat dijadikan sebagai acuan pemda mengukur kualitas pendidikan suatu daerah.
“Selanjutnya fitur-fiturnya telah dikembangkan dari versi sebelumnya untuk mempermudah pemda melakukan perencanaan,” ujarnya saat peluncuran Rapor Pendidikan Daerah Versi 2.0 secara virtual.Dia mengatakan Rapor Pendidikan Daerah Versi 2.0 dileng-kapi Indeks SPM (skor capaian) dan pengembangan fitur lainnya, sehingga perencanaan berbasis data dapat dilakukan dan disesuaikan dengan pemenuhan SPM Pendidikan serta penganggaran setiap daerah. Rapor ini juga dilengkapi pembaruan fitur yang menyajikan data secara lebih terpusat, memberi wawasan kondisi kualitas pendidikan satuan pendidikan dengan lebih mendalam, dan lebih terpadu dengan proses perencanaan daerah.
“Adapun detail pembaruan fitur dalam platform Rapor Pendidikan Daerah Versi 2.0 adalah warna indikator kondisi satuan pendidikan kini menjadi tiga warna saja. Warna merah untuk kondisi yang kurang, kuning untuk kondisi sedang, dan hijau sudah baik,” bebernya.Kemudian terdapat halaman ringkasan yang berisi informasi terkait kondisi pendidikan di daerah (provinsi/kabupaten/kota), satuan pendidikan mana yang sudah baik, yang perlu ditingkatkan, dan rekomendasi program/kegiatan. Pada Rapor Pendidikan Daerah Versi 2.0 saat ini juga terdapat halaman akar masalah yang dilengkapi delta capaian dari tahun sebelumnya. (dod/fad)