*TIM PKK Desa Mendis, Kecamatan Bayung Lencir, Muba
MUBA – Di ajang Anugerah Pesona Desa Wisata (APDW) Sumatera Selatan (Sumsel) tahun 2023, Desa Mendis, Kecamatan Bayung Lencir, Kabuapten Musi Banyuasin (Muba) hanya mengikuti lomba penilaian dalam kategori kriya atau souvenir. Desa tersebut menampilkan produk kerajinan dalam pembuatan sabun mandi, minyak urut, handsanitizer, minyak sereh wangi, aroma terapi, piring pelepah pisang dan penyulingan minyak dan sebagainya. Sugiyem, ibu PKK Desa Mendis yang juga pembuat sabun mandi mempraktikkan cara membuat sabun. Bahan yang harus disediakan seperti minyak kelapa, sereh wangi, soda api, minyak zaitun, madu dan sebagainya. “Semua bahan-bahan ini digabungkan dan diaduk aduk sampai kental secara manual selama 10 menit,” paparnya. Kemudian, hasil adukan dimasukkan ke dalam wadah yang sudah disiapkan.“Sabun yang sudah siap dipasarkan. Kalau di Muba dipasarkan ke Hotel Ranggonang. Ada juga dikirim ke beberapa hotel di Jakarta, namun tergantung permintaan perusahaan,” jelasnya.Untuk tarif penjualan, lanjutnya, dikenakan biaya Rp20 ribu untuk sabun dan minyak urut. Rohmat Anhar, Sekretaris Kelompok Sadar wisata (pokdarwis) Desa Mendis mengatakan, kerajinan home industri tersebut dikelola ibu-ibu PKK Desa Mendis. “Kegiatan itu mulai dilakukan sejak 2018 lalu dengan diawali pelatihan terlebih dahulu,” katanya. Hingga kini, katanya, sudah banyak pemesanan sabun mandi tersebut. “Pernah sampai 100 sabun yang dipesan,”tukasnya. Kepala Desa Mendis, Sugiyanto menjelaskan pihaknya terus mendukung kerajinan tangan ibu-ibu PKK dalam upaya membantu meningkatkan perekonomian warganya. “Kami berharap hasil kerajinan ini terus dipromosikan guna membantu warga dalam meningkatkan taraf hidup warga,” katanya. Aji Sumardi, Kasi Promosi Dinas Pariwisata Muba mengaku terus mempromosikan kerajinan tersebut. Bahkan dikenalkan baik itu di Sekayu bahkan di luar Sumsel.
“Yang jelas dengan sering mempromosikan kerajinan tersebut, Desa Mendis, khususnya Muba akan lebih dikenal akan kerajinan membuat sabun tersebut,” tuturnya.Barlin Akbar ST, tim penilaian APDW mengatakan Desa Mendis hanya mengikuti satu kategori yakni souvenir. “Kita sudah melihat langsung proses pembuatan sabun, minyak dan lain sebagainya yang dilakukan ibu-ibu PKK Desa Mendis,” tutup dia. (irf/lia)
Kategori :