*Tersisa pun Kamar Mahal
PALEMBANG - Provinsi Sumsel dipercaya menggelar berbagai event tingkat nasional maupun internasional secara bersamaan.
Di antaran Hari Keluarga Nasional (Harganas) dan tuan rumah Piala AFF U-19 Women’s. Pada momen yang sama bertepatan pula dengan liburan sekolah.
Alhasil hal ini berdampak pada okupansi hotel yang melonjak dan pelaku usaha pempek mendapat berkah.
Warga Km 5, Ella mengaku awalnya ingin staycation di hotel bintang namun rata-rata hotel penuh terutama untuk kamar standar atau superior.
“Kalaupun mau menginap harganya mahal karena tinggal kamar tipe besar saja yang masih tersedia,” bebernya. Ini berlaku baik hotel bintang 3, 4, 5.
Sebagai contoh, Hotel 101 yang biasanya masih menjual kamar tipe standar Rp600 ribu, sekarang yang tersisa kamar harga Rp1 juta ke atas
. "Karena harganya tinggi jadi batal staycation,” pungkas dia.
Manager Marketing dan Komunikasi Hotel Wyndham, Alan Budiman, mengatakan, semua kamar di hotelnya penuh.
“Kalau hotel kami full booking sejak awal Juli lalu untuk semua tipe kamar," jelasnya. Ini lantaran ada pesanan tamu-tamu yang meramaikan peringatan Harganas, piala AFF U-19, maupun momen libur sekolah.
Bahkan, kata dia, tak hanya room, ballroom dan fasilitas hotel lain pun ikut mengalami peningkatan pesanan. "Ada beberapa event Harganas yang digelar di Hotel Wyndham," paparnya.
Public Relation Hotel Santika Radial, Siti Dewinta Anggraini, mengatakan, hotelnya full booking pada 3-7 Juli. "Iya hampir semua kamar penuh," katanya.
Tingginya okupansi lantaran dipesan peserta yang mengikuti peringatan Harganas yang dipusatkan di Kabupaten Banyuasin. Selain itu juga dipesan kontingen tim sepak bola.
Anggie mengatakan khusus kontingen Piala AFF sendiri memesan 50 kamar hingga 17 Juli mendatang.
Namun sebenarnya permintaan kamar lebih dari itu, tingginya demand berbarengan dengan Harganas. Kontingen Piala AFF biasanya memiliki ruangan khusus untuk makan, baik sarapan, makan siang, juga makan malam.
Soal makanan tak ada permintaan khusus, tamu biasanya membawa sendiri sambal atau saos dari negara asalnya menyesuaikan dengan selera.
"Kalau menu makanan mereka ikut menu hotel, sebab menu yang kita sajikan juga di- mix antara Nusantara, Asia, dan western sehingga beragam.
Tapi jika mereka tidak suka pada menu yang disajikan biasanya langsung bilang minta disesuaikan seleranya," ujarnya.