INDRALAYA - Mendukung program food estate di Sumatera Selatan, tiga desa di Kecamatan Pemulutan Selatan, Ogan Ilir mulai membentuk koperasi petani. Tepatnya berada di Desa Naikan Tembakang, Sungai Keli, dan Sungai Ondok. Aprianto, penyuluh Pertanian Lapangan Kecamatan Pemulutan Selatan mengatakan, program ini perubahan arahan dari kementerian melalui provinsi.
‘’Program food estate memiliki konsep pengembangan pangan yang dilakukan secara terintegrasi mencakup hortikultura tanaman pangan, perkebunan, bahkan peternakan dalam suatu kawasan tertentu,’’ jelasnya.Untuk kawasan di Pemulutan ini, lanjutnya, difokuskan dalam penyediaan bahan pangan padi. ‘’Tapi syaratnya harus membentuk koperasi. Sekarang lagi tahap pembentukan lewat akta notaris," ungkap Apri. Rencananya, setelah koperasi terbentuk sejumlah petani akan menjadi anggota. Mereka bisa menabung maupun meminjam uang di koperasi tersebut.
"Tujuan utama koperasi ini, hasil panen padi dari para petani akan diserap langsung oleh koperasi dengan harga yang sesuai," terangnya.Biasanya, petani menjual hasil padi kepada pihak pengepul beras. Karena butuh uang, sebelum panen, hasil padi petani sudah lebih dulu dibeli oleh pengepul. Namun dengan harga yang lebih rendah. "Mereka butuh uang untuk beli pupuk, beli pestisida,’’ ujarnya.
Dia mengatakan, dengan adanya koperasi tidak perlu lagi menggadaikan hasil padi dengan harga rendah. ‘’Nanti jika butuh uang untuk membeli pupuk atau pestisida bisa pinjam ke koperasi dan hasil padi petani bakal diserap oleh koperasi," jelasnya.Koperasi akan mencari jalan kemitraan sebagai jaminan distribusi penjualan beras petani. "Mindset petani kebanyakan, ambil uang duluan sebelum tanam. Dengan adanya koperasi, petani bisa minjam uang tapi tetap dibayar dengan harga pasar," ungkap Apri. Apri menargetkan akan menyerap 125 anggota per kelompok dalam satu desa. ‘’Kementerian dapat memfasilitasi jika ada pengajuan seperti pengadaan alat, sarana prasarana maupun mesin pertanian,’’ ujarnya. (dik/)
Kategori :