JAKARTA - Wirausaha Merdeka merupakan bagian dari program Kampus Merdeka Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri menjadi calon wirausahawan lewat aktivitas di luar kelas perkuliahan.
“Program Wirausaha Merdeka ini berkolaborasi dengan perguruan tinggi (PT) pelaksana. Programnya mengembangkan pembelajaran yang mampu mengasah jiwa kewirausahaan, mendorong peningkatan pengalaman wirausaha, dan peningkatan kemampuan daya kerja mahasiswa,” ujar Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi, Ditjen Pendidikan Vokasi, Beny Bandanadjaja di Jakarta, Selasa (27/6).Saat ini, lanjutnya, Program Wirausaha Merdeka (WMK) sudah masuk Angkatan ke-2 Tahun 2023 didukung 34 PT. "Kerja sama dengan 34 PT akademik maupun vokasi disepakati lewat perjanjian kerja sama," tuturnya. Ia berharap semakin banyak mahasiswa terlibat dalam WMK. Beny menyebut tahun ini ditarget 400 mahasiswa setiap kampus mengikuti WMK. “Program MWK bisa membantu menekan angka pengangguran di Indonesia, karena 12 persen pengangguran adalah lulusan PT,” imbuhnya. Selanjutnya program ini dapat mengupayakan agar lulusan bekerja dan mendapatkan gaji yang lebih layak. Sebagai informasi animo mahasiswa untuk ikut program WMK 2023 sangat tinggi. Catatannya pendaftar saat ini berjumlah 13.495 mahasiswa, waktu pendaftaran dibuka hingga 10 Juli 2023. “Target jumlah mahasiswa 12 ribu orang,” tuturnya. Plt Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Ditjen Diktiristek, Sri Gunani Partiwi sepakat dengan tingginya antusiasme mahasiswa untuk mendorong Indonesia menjadi negara maju. Negara maju memiliki jumlah pengusaha sebanyak 12-13 persen.
“Kampus yang mendaftarkan diri sebagai pelaksana WMK tahun ini sebanyak 85 pendaftar dan 34 kampus terpilih sebagai pelaksana program,” pungkasnya. (dod/fad)
Kategori :