*Tim Kaji Usulan Hiswana Migas soal Harga LPG 3 kg
SUMSEL - Sudah sekitar enam tahun harga LPG tabung 3 kg di Sumsel tak ada kenaikan.
Untuk tahun ini, DPD Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Sumbagsel usulkan Harga Eceran Tertinggi (HET) gas melon naik Rp1.500.
Jika itu disetujui, maka HET LPG 3 kg menjadi Rp18 ribu, dari saat ini Rp16.500/tabung.
Kepala Biro Ekonomi Pemprov Sumsel, Hengky Putrawan, mengakui memang ada usulan kenaikan HET LPG bersubsidi tersebut.
"Sekarang kami bersama tim sedang mengkaji usulan itu," katanya, kemarin (13/6).
Menurutnya, tim baru saja terbentuk sekitar satu minggu lalu. Terdiri dari perwakilan Dinas Perdagangan, Dinas Pertambangan, Hiswana Migas dan stakeholder terkait.
"Kami ingin melibatkan pihak Unsri (akademisi), tapi belum bisa karena melihat anggaran," jelasnya.
BACA JUGA : Inflasi Sumsel Terkendali di 3,38 PersenKenaikan HET LPG 3 kg tidak bisa serta merta diberlakukan. Perlu pertimbangkan banyak faktor dan dampaknya. Mengingat, harga LPG 3 kg ini punya kontribusi cukup besar terhadap inflasi.
"Kami tidak ingin, ketika inflasi yang sudah terjaga saat ada kenaikan karena HET naik dan itu mempengaruhi ekonomi masyarakat," beber Hengky.
Karenanya, perlu kajian untuk memastikan dampak dan langkah antisipasi jika HET LPG 3 kg jadi naik. Mulai dari ketersediaan pasokan, pengawasan dan lainnya.
Supaya, ketika HET naik, maka tidak berdampak signifikan terhadap perekonomian warga.
“Kami ingin jaminan itu. Ketika HET jadi Rp18 ribu, kenaikan di masyarakat bisa jadi Rp 23-25 ribu. Jangan lebih dari itu,” imbuhnya.
Di sisi lain, usulan menaikkan HET gas melon cukup wajar mengingat sudah lama tidak ada penyesuaian.
Sementara komponen terkait seperti transportasi, upah dan lainnya sudah naik.