PALEMBANG - Belum maksimalnya produktivitas para petani sawit Sumsel mendorong PT LPP Agro Nusantara berinisiatif menyelenggarakan program Pengembangan SDM Kelapa Sawit yang diinisiasi Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS). Kegiatan digelar 12-21 Juni di Hotel Emilia. Sepv operator PT LPP Agro Nusantara, Pugar Indriawan mengatakan sawit menjadi komoditi yang luar biasa untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat terutama petani. Pasalnya, sawit menjadi komoditi yang memberikan kontribusi untuk APBN yang besar.
Apalagi, kata dia, perkebunan sawit adalah bidang padat karya. Dimana 50 perern melibatkan petani dan perkebunan rakyat. "Bayangkan jika ada 1 juta petani maka ada istri dan anak yang ikut, sehingga banyak lapangan pekerjaan dan industri turunan sehingga perkebunan sawit ini berkontribusi 1/5 dari perekonomian nasional," papar dia.Dia mengatakan perkebunan ini memberikan multiplayer efek. Hanya saja, produktivitas petani masih rendah dibanding perusahan. Petani itu kurang dari 20 persen atau hanya 15-16 persen saja. Bahkan kalah dengan petani dari Sumut mencapai 28-29 persen. "Makanya peningkatan kapasitas jadi penting sehingga berdampak pada produktitas petani yang berujung pada kesejahteraan," tegasnya. Kepala Dinas Perkebunan Sumsel, Agus, Agus mengatakan perkebunan Sumsel sangat luas mencapai 3,8 juta hektare. Khusus sawit mencapai 1,2 juta dan 261 ribu hektare kopi.
"Ini harus dikelola lebih lanjut agar jadi perkebunan jaya," tegasnya. Meski diakuinya, menjalankan perkebunan ini banyak tantangan. Maka upgrade ilmu untuk meningkatkan kapasitas petani jadi penting. "Peningkatan produktivitas petani jadi agenda penting untuk mendorong kesejateraan," tuturnya.PIC/Pimpinan Pelatihan Pengembangan SDM-KS Felando Martino, mengatakan, kebutuhan akan hasil perkebunan khususnya kelapa sawit menunjukkan tren yang semakin meningkat, di samping untuk kebutuhan konsumsi rumah tangga, hasil olahan kelapa sawit juga digunakan sebagai salah satu bahan industri. Sehingga ke depan permintaan komoditas kelapa sawit tentu akan meningkat juga, untuk mengakomodir tingginya demand pasar, tentunya harus diimbangi dengan meningkatkan supply dari para produsen sawit. "Peningkatan supply tersebut di antaranya dengan menaikkan produktivitas yang sesuai target dan mutu produksi CPO . Sehingga diperlukan sumber daya manusia (SDM) terampil dan kompeten," pungkasnya. (yun/fad)
Kategori :