*Tiga Bulan Untung Rp7 Juta
MURATARA - Cuaca panas yang terjadi akhir-akhir ini membuat harga sayuran alami lonjakan cukup signifikan. Namun bagi warga yang melaksanakan program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP), lonjakan harga ini tak membuatnya sedih. Malah warga menganggap ini adalah berkah. Agus, salah satu warga di Kecamatan Rupit, yang ikut melakukan pengembangan Program GSMP mengungkapkan, jika harga sayur sayuran rata rata saat ini alami kenaikan harga.Mulai dari mentimun, sawi, kancang panjang, bayam, buncis, sawi putih dan lainnya. "Alhamdulillah sejak ikut program GSMP dengan menanam sayur sayuran, kita tidak repot repot kalau harga sayur naik, malah sekarang justru lebih untung banyak warga yang beli langsung," katanya.Saat ini lonjakan harga sayur sayuran cukup tinggi. Seperti mentimun dari harga Rp8 ribu/kg kini naik menjadi Rp12 ribu/Kg, kentang dari harga Rp9 ribu menjadi Rp16 ribu/kg, buncis dari Rp6 ribu/kg naik menjadi Rp12 ribu, bayam dari Rp3 ribu menjadi Rp4 ribu. Dampak kenaikan harga ini, lanjutnya, banyak warga mulai ikut nanam sayur sayuran di sekitar perkarangan rumahnya. ‘’Apa lagi sekarang dekat lebaran pasti harga naik lagi," timpalnya. Dia mengaku, peluang budidaya sayur sayuran sebetulnya cukup berpotensi ekonomis. Namun kondisi itu mesti di laksanakan dengan sungguh sungguh.
Namun untuk tahap uji coba dan sarana latihan. "Pakai lahan seadanya dulu. Tak perlu lahan yang luas. Cukup disekitar pekarangan rumah. Kalau sudah berbuah tentunya hasil panen bisa dipakai untuk keperluan sehari hari. Jika hasil panen bagus dan menjanjikan tentunya bisa untuk pengembangan lebih jauh lagi,’’ katanya.Agus mengaku, dari budidaya tanaman holtikultura seperti mentimun dan kacang panjang, dia mengaku bisa mendapatkan penghasilan jutaan rupiah dalam satu kali pemanenanan. "Dalam 3 bulan saya bisa dapat Rp7 juta dari hasil panen mentimun dan kacang panjang," timpalnya. Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Muratara, Asim Nurudin mengungkapkan, peluang usaha dengan cara bercocok tanam sangat berpotensi di kembangkan di wilayah Muratara.
Pasalnya, saat ini pasaran sayur sayuran di Muratara, masih didominasi produk dari luar daerah. "Masih sedikit warga kita yang budidaya sayur sayuran, padahal ini peluang untuk mendapatkan penghasilan tambahan," bebernya.Menurutnya, program GSMP memang ditujukan untuk mengubah pola pikir masyarakat dari konsumtif menjadi produktif. "GSMP salah satu program pengentasan kemiskinan, dan bisa mengatasi inflansi harga. Paling tidak warga bisa memanfaatkan untuk keperluan sehari hari dengan menanam produk holtikultura di perkarangan mereka," bebernya. Dia mengatakan, jika warga menghadapi masalah perkarangan terbatas, ini tak jadi masalah. Produk holtikultura juga bisa dikembangkan melalui beragam media lainnya seperti polibag atau media pot. ‘’Yang terpenting niat kita untuk mengubah lahan yang semua tidur alias tak bermanfaat menjadi lahan yang berguna dan memberikan nilai tambah,’’ katanya. (zul)
Kategori :