MURATARA, SUMATERAEKSPRES.ID - Kisah tentang pemekaran Kabupaten Muratara tidaklah biasa. Mantan ketua Presidium Muratara, Sarkowi Wijaya, mengungkapkan bahwa sebelum berhasil menjadi daerah otonom, Kabupaten Muratara mengalami tiga kali kegagalan dalam proses pemekarannya. Tepat pada tanggal 11 Juni 2023, Kabupaten Muratara merayakan hari jadinya yang ke-10. Sejarah pemekaran Kabupaten Muratara ternyata penuh dengan tantangan, perjuangan, dan penolakan proses pemekaran. Beberapa tokoh Presidium muncul dalam perjuangan ini, termasuk Ir. Syharil Muktar, H. Muhamad Ibrahim, dan H. Syarkowi Wijaya. Meskipun terjadi konfrontasi di antara anggota presidium, tujuan mereka tetap sama, yaitu pemekaran Kabupaten Muratara dari Kabupaten Musi Rawas. BACA JUGA : Waspada Virus Mematikan! Pemda Muratara Perketat Jalur Distribusi Hewan Ternak Jelang Hari Raya Kurban Menurut Sarkowi, lahirnya Kabupaten Muratara penuh dengan tantangan dan hambatan. Meskipun berkas administrasi sudah lengkap, proses pemekaran sempat tertunda dan gagal menjadi pembahasan di DPR RI sebanyak tiga kali. Namun, semangat para tokoh Kabupaten Muratara untuk mekar terus berkobar. Mereka bahkan mengirimkan 250 orang untuk menggelar aksi di Jakarta agar pemerintah pusat mendengar suara mereka. Karena hampir ditolak dalam pembahasan, pada tanggal 29 April 2013, Sarkowi memimpin aksi besar-besaran di Kelurahan Muara Rupit, Kabupaten Muratara, dengan menutup Jalinsum Muratara. Aksi ini bertujuan agar Presiden mengetahui bahwa Muratara harus mekar.
Kategori :