Biaya Lebih Ringan, Perawatan Mudah

Senin 05 Jun 2023 - 19:19 WIB
Reporter : Hasim Sumeks
Editor : Hasim Sumeks

INDRALAYA - Kelompok Tani (Poktan) Karya Abadi melakukan panen hasil kebun ubi singkong di Desa Tanjung Seteko, Indralaya, Ogan Ilir. Total ada sekitar 12 hektare lahan yang diolah individu. Setiap orang mengelola 1 hektare lahan yang ditanami ubi. Sedangkan ada juga 1 hektare lagi yang diolah secara bersama anggota poktan. Ubi singkong merupakan salah satu bahan pangan pokok yang mudah dalam perawatan tanam.

Tak hanya itu, tanaman ini juga tak memerlukan banyak pengeluaran. "Panennya dilakukan petani secara bertahap. Tapi yang 1 hektare milik kelompok sudah lebih dulu bongkar panen," ujar Aldy, petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Indralaya.
Rincian yang didapatkan dari hasil panen ubi singkong berkisar 25 sampai 30 ton. Para petani biasanya mengirim hasil panen ke pabrik pengolahan ubi di Desa Bakung, Indralaya Utara, Ogan Ilir.
Masa panen ubi biasanya 6-8 bulan tergantung dari jenis ubinya. Untuk yang ditanam kali ini adalah jenis ubi mentega. ‘’Pemupukan paling tidak saat di awal diberi pupuk kandang," tukasnya.
Pupuk kandang yang diberikan petani untuk lahan ubi nya juga berbeda-beda sesuai kesanggupan. Biasanya ada yang memakai 100, 200 hingga 300 karung kompos per hektare. BACA JUGA:700 Hotspot Terdeteksi di Sumsel Harga jual ubi di pabrik juga tergolong fluktuatif. Sehingga keuntungannya tergolong tipis. Mengikuti kondisi harga, kebutuhan dan permintaan di pasaran. Harga jual ubi per kg dari petani ke pabrik berkisar antara Rp1.030 per kg. Hasil panen yang dijual berupa hasil cabutan glondongan langsung tanpa harus dibersihkan dari kulit. Tanaman singkong mentega atau disebut singkong kuning ini memiliki warna kuning yang khas. Tekstur yang empuk, legit, dan kenyal. Rasanya yang manis membuat singkong mentega sering diolah menjadi tape atau sekedar direbus menjadi camilan rumahan.(dik/)  
Tags :
Kategori :

Terkait