Keluhkan Mahalnya Saprodi

Kamis 01 Jun 2023 - 21:05 WIB
Reporter : dedesumeks
Editor : dedesumeks

BATURAJA – Meski saat ini di prediksi akan memasuki musim kemarau, para petani di Ogan Komering Ulu (OKU) tetap melanjutkan musim tanam kedua. Usia tanaman padi yang ditanam juga kini sudah ada yang masuk usia 1 bulan lebih.

Hanya saja, mahalnya harga sarana produksi pertanian (saprodi) seperti obat semprot di keluhkan petani. “Harga jual padi dari petani tidak banyak untung Pak saat ini,” ucap Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) OKU, Asnawi.
Disebutnya, petani padi di OKU biasanya pada panen kedua di maksudkan untuk di jual. Sedangkan panen pertama menjadi stok atau untuk konsumsi sendiri bagi petani. ‘’Namun, saat panen dan padi di jual, petani hanya untung kecil karena mahalnya harga saprodi,’’ katanya. Untuk pupuk padi, di sebutnya, banyak menggunakan pupuk organik. Dengan harapan bisa lebih menghemat biaya. Sebagian petani seperti di Kecamatan Ulu Ogan, Pengandonan, usia padi sudah masuk sebulan setengah. Termasuk di daerah Banuayu, Kecamatan Lubuk Batang.
Asnawi menambahkan, petani memerlukan bantuan apakah bibit, pupuk, dan obat (racun hama) bagi tanaman. Disamping itu, lanjutnya, dia juga berharap untuk penyuluh PEP bisa diberikan tambahan bekal pemahaman dalam bidang penyuluh ini bagus. Mereka rajin datang ke lapangan,” kata Asnawi.
Hanya saja, untuk ilmu pertanian di nilainya masih kurang. ‘’Akan lebih baik di berikan tambahan pengetahuan. Apakah melalui bimbingan teknis dari pihak terkait. Karena petani akan terbantu dengan adanya penyuluh pertanian,’’ katanya. (bis/)  
Tags :
Kategori :

Terkait