Pandangan Elysa Thamrin Mengenai Ekonomi 2023, Harus Lebih Hati-Hati

Senin 16 Jan 2023 - 09:13 WIB
Reporter : Rian Sumeks
Editor : Rian Sumeks

PALEMBANG -  Ekonomi 2023 penuh dengan teka-teki. Ada yang optimistis. Ada yang tidak terlalu yakin jika ekonomi 2023 membaik. Nah, bagi Presiden Direktur Thamrin Group,  Elysa Dian Thamrin. Ekonomi 2023  mendatang penuh dengan ketidakpastian.

Sebab itu, dia tidak mau terlalu yakin jika ekonomi akan membaik. “Saya tidak optimistis dan juga tidak pesimistis,” kata pengsuaha wanita tersebut.

Baca juga : Optimistis Ekonomi Meroket Tinggi Menurutnya, pengusaha harus lebih waspada  agar semuanya berjalan dengan baik. Selain itu, juga harus percaya kepada pemerintah yang menjadi regulator.

“Jadi harus lebih berhati-hati dan memercayakan kepada pemerintah untuk mengawal lebih baik lagi,” pungkas Elysa.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (B) Sumsel, Erwin Soeriadimadja melalui Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Sumsel, Nurcahyo Heru Prasetyo mengatakan tahun 2023 akan tumbuh menguat dari tahun 2022.

 “Saya kira pertumbuhannya bisa mencapai 5,50 persen,” ujar Nurcahyo. Dia beralasan Sumsel masih punya potensi besar dari berbagai sektor untuk terus tumbuh dengan memanfaatkan beberapa celah ruang pertumbuhan ke depan.

 “Namun tentu saja ini harus didukung oleh sinergi, inovasi, dan optimisme yang perlu dijaga bersama,” katanya lagi.

Baca juga : Kisah Sukses Elysa Thamrin Jalankan Usaha, Pernah jadi Sales dan Tak Dapat Bonus Berbagai potensi pertumbuhan yang dapat didorong, antara lain meningkatkan realisasi investasi melalui perbaikan iklim investasi, optimalisasi sektor pertanian dengan meningkatkan produktivitas, dan peningkatan nilai tambah komoditas unggulan melalui hilirisasi.

“Kita juga perlu terus meningkatkan inklusivitas ekonomi dan keuangan digital melalui digitalisasi sistem pembayaran seperti dengan QRIS dan kanal lainnya, serta menjaga kestabilan inflasi dengan memperkuat koordinasi kebijakan dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID),” ujarnya.

Kepala BPS Provinsi Sumsel, Ir Zulkipli menegaskan ada beberapa sektor unggulan yang menjadi penopang bagi pertumbuhan ekonomi Sumsel.

Di triwulan III 2022, sektor tertinggi ditopang oleh pertambangan dan penggalian sekitar 25,88 persen, menyusul industri pengolahan 17,75 persen, dan sektor pertanian kehutanan serta perikanan 14,11 persen.

“Total PDRB di triwulan III 2022 mencapai Rp88,28 triliun dengan laju pertumbuhan sebesar 5,34 persen,” imbuhnya.

Dia tak menampik, ekspor luar negeri selama ini berkontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi Sumsel sehingga ketika ekspor tersendat maka otomatis bisa mengurangi kontribusinya.

Baca juga : Jaga Pertumbuhan, PDB Terbesar Ke-5 Di triwulan III 2022 tercatat kontribusi ekspor luar negeri mencapai 22,34 persen atau sebesar Rp21,67 triliun.

“Tertinggi PDRB menurut pengeluaran masih didominasi konsumsi rumah tangga dan pembentukan modal tetap bruto,” bebernya.

Terkait perekonomian tahun depan, kekhawatiran resesi global mempengaruhi perekonomian lokal dirasakan pengusaha lokal, terutama yang bergelut di bidang ekspor impor. Tapi pelaku usaha tetap optimis perekonomian Sumsel dan ekspor tetap melaju di tahun 2023 sehingga ekonomi bertumbuh lebih cepat. (yun)

Tags :
Kategori :

Terkait