PRABUMULIH – Iptu Mas Suprayitno Raharjo STrK, resmi berdinas sebagai Kasat Reskrim Polres Prabumulih setelah melaksanakan sertijab 17 Mei 2023 lalu.
Alumni Akpol 2017 itu, mendapat warisan tiga kasus pembunuhan yang belum terungkap.
Pertama, Jepriyansyah (33) tewas ditikam orang tak dikenal di Jl Jenderal Sudirman, Desember 2022 lalu, Saat itu, korban sedang menemani istrinya berbelanja di pasar.
Kedua, kakek Mukti (72), warga Kelurahan Majasari, yang tewas dengan luka sayatan pada bagian leher, Selasa pagi (4/4).
Ketiga, diduga orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) tewas bersimbah darah, di jalan samping rumah mantan Sekda Prabumulih Djoharudin Aini, Minggu (21/5).
Korban mengalami luka di bagian kepala dan dagu.
Iptu Mas Suprayitno Raharjo STrK, mengatakan tiga kasus tersebut menjadi atensi pihaknya.
"Untuk kasus pembunuhan pedagang sayur (Jepriansyah) masih dalam proses penyelidikan, kami terus bergerak melakukan penyelidikan," sebutnya.
Hanya saja dia mengaku, sampai saat ini belum menemukan CCTV yang mengarah ke TKP.
Keterangan saksi-saksi juga belum menemukan titik terang. “Utuk kasus pembunuhan di Kelurahan Majasari, kami telah melakukan gelar perkara,” ungkapnya.
Dalam waktu dekat, pihaknya akan memanggil beberapa orang saksi untuk penyelidikan lebih mendalam dalam.
“Nah, kasus ketiga, korban yang meninggal benar merupakan ODGJ,” aku Mas Suprayitno, yang sebelumnya menjabat Kapolsek Nibung, Muratara.
Kasusnya juga dalam penyelidikan, sembari pihaknya menunggu hasil visum dari RSUD Prabumulih untuk mengetahui penyebab luka-luka yang dialami korban.
“Kami harap masyarakat Prabumulih dapat bersabar, kami terus begerak untuk berupaya mengungkapnya,” harapnya.
Pengamat hukum di Prabumulih, Ibrahim SH, menilai untuk mengungkap kebenaran di balik kejadian tragis tersebut, harus menjadi prioritas utama.
“Polres Prabumulih harus menunjukkan komitmen dan dedikasi yang tinggi," ucapnya.
Pihak kepolisian juga perlu meningkatkan koordinasi dengan pihak-pihak terkait. Seperti ahli forensik, untuk mendapatkan bukti dan petunjuk yang kuat.
“Demi keadilan bagi korban dan keluarganya,” tuturnya.
Ibrahim juga menegaskan penting bagi Polres Prabumulih untuk memperkuat hubungan dan komunikasi dengan masyarakat.
"Transparansi dalam menyampaikan informasi mengenai perkembangan kasus-kasus yang belum terungkap, menjadi kunci kepercayaan masyarakat terhadap aparat penegak hukum," tegasnya.
Polres Prabumulih juga perlu menjelaskan langkah-langkah yang telah diambil dalam penyelidikan kasus-kasus tersebut.
“Agar masyarakat tidak merasa bahwa upaya mengungkap kebenaran diabaikan. atau dilakukan secara setengah hati,” pungkasnya. (chy/air)