PALEMBANG - Beberapa hari ini berhembus isu bahwa Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) bakal dihapuskan. Informasi simpang siur tersebut membuat pegawai di lingkungan Provinsi Sumsel resah. Pasalnya, hampir separo gaji pegawai itu habis membayar cicilan sehingga pegawai menggantungkan nasib pada TPP untuk biaya kebutuhan. Seperti diungkapkan ASN berinisial A. Ia mengaku sangat khawatir mengenai isu penghentikan TPP.
“Iya memang, kami dengar adanya kabar TPP mau dihentikan. Benar gak sih, kami juga tidak tahu,” tanyanya.Dia sangat berharap agar TPP jangan dihentikan, pasalnya gaji ASN sekitar Rp3 juta dan itu dipotong untuk bayar cicilan ke bank saat membeli rumah.
“Rata-rata ASN itu gajinya sudah dipotong cicilan bank, termasuk saya,” tegasnya.Makanya dia pun hanya mengandalkan TPP yang besarannya tidak beda jauh dengan gaji. “Kalau TPP dihapus saya tidak tahu lagi harus ke mana. Gaji tidak ada, “ ulas dia. Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumsel, SA Supriono, membantah terkait adanya isu penghapusan TPP bagi ASN di lingkungan Pemprov Sumsel. Dia dengan tegas mengatakan penyetopan pemberian TPP bagi ASN tidak akan dilakukan Pemprov Sumsel. Hanya saja saat ini ada proses lanjutan atensi dan rekomendasi LHP BPK RI untuk mengevaluasi besaran TPP yang diberikan.
“Tidak ada penyetopan TPP bagi ASN. Tapi saat ini kita masih menjalankan atensi BPK mengevaluasi dan merevisi terkait peraturan yang menyoal TPP ini,” kata Supriono.Menurutnya, penundaan pemberian TPP untuk ASN dilakukan sampai evaluasi dan revisi peraturan besaran TPP selesai dikaji ulang oleh tim yang sebelumnya telah melakukan studi banding dengan Pemprov Jawa Timur yang sudah menerapkan penuh. “Artinya semua TPP yang tertunda akan segera diberikan setelah evaluasi terhadap peraturan selesai. Kita hanya diperintahkan melakukan penghitungan TPP kembali. Jadi kita minta ASN Pemprov Sumsel tak panik,” tuturnya. (yun/fad)
Kategori :