*Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Selatan Untuk meningkatkan kesiapsiagaan personil dan peralatan Penanggulangan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) 2023, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumsel menggelar Apel Siaga Bencana Karhutla yang langsung di pimpin oleh Gubernur Sumsel H. Herman Deru, Rabu (17/5/2023) bertempat di halaman Griya Agung Palembang. Apel Siaga Bencana dihadiri Deputi Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Fajar Setyawan, Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Hilman Hadi, S.I.P., M.B.A., M.Han diwakili Irdam II Sriwijaya Brigadir Jenderal TNI Heru Setio Paripurnawan, M.D.A, M.S.S, Kapolda Sumsel, Irjen Pol A. Rachmad Wibowo, Wagub Sumsel H Mawardi Yahya, Para bupati dan Walikota Se-Sumsel.
Kepala BPBD Sumsel, H. Iriansyah, S.sos, SKM, M.Kes melaporkan, apel kali ini dilaksanakan berdasarkan surat keputusan Gubernur Sumsel nomor 269/KPTS/BPBD-SS/2023 tanggal 14 Maret 2023 tentang penetapan status siaga darurat bencana asap akibat Karhutla di Provinsi Sumsel. “Apel ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan personil dan peralatan dalam penecegahan karhutla. Kemudian optimalisasi peran, tugas dan fungsi tanggung jawab masing-masing OPD terkait dalam upaya pencegahan dan pengendalian karhutla di Sumsel mulai dari desa, kecamatan, kabupaten, provinsi dan pusat,” paparnya Iriansyah mengatakan, peserta apel kesiapsiagaan merupakan gabungan dari berbagai unsur dengan jumlah 1.200 personil terdiri atas TNI/Polri, Dinas Perkebunan, Dinas Kehutanan, Dinas Sosial, Dinas Perhubungan, BPBD, Satpol PP, Damkar, Kwarda Pramuka, Dinas Kesehatan, Ketua RPK Sinarmas Group, Balai PPI Karhutla Wilayah Sumsel serta Dinas dan Instansi terkait lainnya. Sedangkan Pos Komando Satuan Tugas (Satgas) Siaga Darurat Bencana akibat kebakaran hutan, kebun dan lahan Provinsi Sumsel dikomandoi oleh Komandan Korem 044/GAPO. Dalam sambutannya, Gubernur Sumsel H. Herman Deru mengatakan, apel ini merupakan tidak lanjut dari status siaga darurat Karhutla yang sudah ditetapkan Pemprov Sumsel pada pertengahan Maret 2023 lalu, dimana dalam pencegahan dan kesiapsiagaan ini semua elemen diajak untuk tetap bersiaga. “Alhamdulillah semua pihak peduli terhadap penanganan karhutla ini. Sejak tahun 2020, 2021 dan 2022. Insya Allah tahun 2023 ini kita bisa mengendalikan karhutla sehingga asap tidak menyebar khususnya ke Kota Palembang, mengingat disini banyak objek vital lalulintas udara,” harapnya. Untuk itu Herman Deru mengapresiasi kepada semua pihak yang telah terlibat dalam pencegahan karhutla. Terutama BNPB yang memberikan dukungan dengan bantuan helikopter. “Kita ucapkan terima kasih, tadi menerima bantuan helikopter dari BNPB,” ujarnya.Herman Deru menyebutkan tahun ini sudah telapor pernah terjadi 555 hotspot di wilayah Sumsel, tetapi semua titik api tersebut bisa dikendalikan. “Terima kasih kepada semua pihak termasuk masyarakat sampai dengan tingkat dilapangan seperti petani dengan kesadarannya tidak membakar lahan,” tambahnya.Selain itu lanjut Herman Deru, Badan Restorasi Gambut yang sudah memberikan bantuan sekat kanal di beberapa kabupaten rawan karhutla. Dimana sekat kanal ini selain membatasi gerak api jika terjadi kebakaran dilahan gambut tapi airnya dapat dimanfaatkam untuk keperluan water bombing. Sementara itu, Deputi Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Fajar Setyawan mengapresiasi kehandalan upaya mitigasi karhutla di Provinsi Sumsel dimana keberhasilan tersebut berkat adanya kolaborasi solid lintar sektoral pemerintah daerah TNI/Polri serta kelompok masyarakat setempat. “Secara prinsif upaya mitigasi karhutla di Sumsel sudah berjalan sesuai garis koordinasi mulai dari optimalisasi kanal atau embung penampungan air di titik rawan hingga memastikan kelengkapan peralatan dan pengerahan 7,356 personel BPBD, Manggala Agni, KLKH, TNI/Polri. Selain itu lanjut Fajar, keterpaduan pemerintah daerah dengan melibatkan kelompok masyarakat termasuk tim berpadu binaan perusahaan pemegang konsesi hutan yang berjumlah 1.162 petugas yang siap bekerjasama menangani karhutla juga patut diapresiasi. Ditambahkan Fajar, BNPB juga menyiagakan armada tambahan yakni satu unit helicopter dan pesawat cen untuk patroli udara, dan dua unit helicopter penyiraman air dan udara (woter boombing). Usai apel Gubernur Sumsel Herman Deru bersama Deputi Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Fajar Setyawan dan Kapolda Sumsel, Irjen Pol A.Rachmad Wibowo meninjau sejumlah peralatan berupa kendaraan operasional, rescue dan truck, kendaraan roda dua yang dimodifikasi dengan paralatan pemadam, mesin pompa apung, pompa jinjing dan perlengkapan berupa selang, penyemabung nozzle, penampung air serta lainya kemudian peralatan komunikasi. Selain itu, adapun bantuan pemadaman karhutla dari HTI Sinarmas Group berupa 3 unit helikopter Patroli, Helikopter Water Bombing. 3 unit helikopter dari BNPB berupa 1 unit helikopter Patroli dan 2 unit helikopter water bombing. Hadir dalam kegiatan apel yakni Instansi Lembaga Pusat : Menteri LHK, Menteri Pertanian, BNPB, Sestama BNPB, Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Deputi Bidang Pencegahan & Kesiapsiagaan BNPB, BRGM. Instansi Lembaga Provinsi : Gubernur Sumsel, Wagub Sumsel, Pangdam II SWJ, Kapolda Sumsel, Kejari Sumsel, Wakapolda Sumsel, Kedua DPRD Provinsi Sumsel, Ketua Pengadilan Tinggi Sumsel, Ketua Pengadilan Agama Provinsi Sumsel, BPK Provinsi Sumsel, Komisi V DPRD Provinsi Sumsel, Sekda Provinsi Sumsel, Asops Kodam II SWJ, Danrem 044 Gapo, Danlanud SMH Palembang, Danlanal Palembang, serta kepala daerah kabupaten kota dan seluruh OPD. (ADV)