MUARADUA – Seorang oknum dokter gigi di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Kecamatan Buay Rawan, OKU Selatan, berinisial D, dipolisikan. Dugaannya, menganiaya sang asisten, Ratema AmKG. Perempuan berusia 45 tahun itu sampai jatuh pingsan.
Ratema mengakui, dia memang ada masalah tidak mengenakkan dengan sang dokter. Merasa dilecehkan beberapa bulan lalu, dengan kalimat kotor. “Itu yang membuat saya jadi lebih banyak menghindar, jika bertemu dengan dia," tuturnya. Setelah pelecehan verbal itu, Ratema pisah ruangan dengan sang dokter. “Sejak itu saya sudah takut dengan dia. Bahkan saya sempat mengusulkan pindah kepada Kepala Puskesmas yang lama. Tapi tidak diizinkan,” ucap ASN yang bertugas sejak Januari 2020. Sampai akhirnya kemarin, saat Ratema pergi ke kantin, disusul oleh oknum dokter itu Sambil membawa handphone (hp), merekamnya. “Tidak tahu kenapa dia rekam saya. Katanya, ku viralke kau,” beber Ratema. BACA JUGA : SP3 Sudah Dicabut, Status Dua Dokter Tak Jelas“Saat itu, hidung saya dipukul dengan tangan kirinya. Sampai saya (merasa) gelap, dan jatuh,” tutur Ratema, kemarin. Tindak penganiayaan itu berlangsung di tempat mereka bekerja, Senin (16/5), sekitar pukul 11.30 WIB.
Ratema tidak senang direkam. Dia melompat untuk merebut Hp dari tangan oknum dokter itu. Tapi tidak berhasil.
Usai dapat pengobatan, Ratema menelepon suaminya. Suaminya tambah tidak terima. Lalu melaporkan kejadian itu ke Polres OKU Selatan. "Sampai saat ini saya masih merasa takut, trauma. Saya putuskan untuk tidak bekerja dulu, sambil menunggu proses hukum berjalan,” tegasnya. Pemilik kantin, Wiwin, merasa kasihan dengan yang dialami Ratema. "Kejadian itu benar dalam rumah ini (merangkap kantin). Tiba-tiba ribut omongan. Dokter itu memukul pakai tangan ke arah hidung korban, sampai terduduk. Tidak lama itu korban pingsan,” bebernya.“Saya tidak sengaja pegang baju dia, kancingnya putus. Saat itulah dia langsung pukul hidung saya. Setelah itu saya pingsan. Dibawa rekan ke UGD. Batang hidung saya masih bengkak dan memar," tambahnya.