BACA JUGA:Unsri Perkuat Digitalisasi Desa Gelebak Dalam Lewat Program Smart Youth for Smart Village
AMUS membawa berbagai kebutuhan material untuk penanganan darurat, seperti karung penahan erosi, bantalan kayu dan besi bekas, balas (ballast), rel bekas, penambat, serta pelat sambung.
Peralatan teknis juga disiapkan secara lengkap, mulai dari genset dan lampu penerangan, alat potong rel, bor rel, chainsaw, hingga terpal.
Selain itu, KPJR (Kereta Perawatan Jalan Rel), gerbong balas, dan lori dresin ditempatkan dalam mode siaga untuk mempercepat penanganan jika terjadi gangguan jalur.
“Material dan peralatan yang kami siapkan tidak hanya untuk perbaikan, tetapi juga pencegahan.
Semakin cepat respons di lapangan, semakin terjaga keselamatan perjalanan kereta api.
BACA JUGA:Kantah Muba Gelar Rapat Percepatan PTSL, Perkuat Kepastian Hukum Kepemilikan Tanah
BACA JUGA:Unsri Dorong Digitalisasi Desa Gelebak Dalam Melalui Kegiatan Smart Youth For Smart Village
Dengan kesiapsiagaan penuh di 17 titik Dapsus, kami berharap Angkutan Nataru tahun ini dapat berlangsung aman, lancar, dan memberikan kenyamanan bagi seluruh pelanggan,” tutup Aida.