Motif Pelaku yang Memalak YouTuber Om Motomobi di BKB, Warganet: Malu-Maluin!
Pemalakan Pengunjung BKB Viral, Citra Pariwisata Palembang Tercoreng-Foto: IST -
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Sebuah insiden pemalakan terhadap pengunjung Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang menjadi sorotan publik setelah sebuah video viral di media sosial memperlihatkan aksi tidak terpuji tersebut.
Pelaku yang diketahui bernama Zulfikar (34), warga Jalan Talang Kerangga, Kelurahan 30 Ilir, Kecamatan Ilir Barat II, langsung diamankan oleh tim gabungan dari Satpol PP dan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Palembang, Minggu malam (27/7).
Video yang memperlihatkan seorang pria meminta uang parkir secara ilegal dari salah satu pengunjung, yang dikenal publik sebagai Om Motomobi, menyulut kemarahan netizen.
Padahal, korban telah membayar parkir resmi senilai Rp 5.000 dan memiliki tiket parkir yang sah.
BACA JUGA:Youtuber Nyaris Dipalak di BKB Palembang, Dishub dan Satpol PP Saling Lempar Tanggung Jawab
BACA JUGA:UAS Bius Ribuan Umat Muslim di BKB, Tasyakuran 100 Hari RDPS Pimpin Palembang
Penindakan Cepat Aparat Gabungan
Plt Kepala Satpol PP Kota Palembang, Herison, menjelaskan bahwa pihaknya langsung bergerak cepat setelah menerima instruksi dari Wali Kota Palembang.
Bersama Dishub, tim melakukan penyisiran di kawasan BKB guna mencari pelaku yang telah membuat kegaduhan di dunia maya.
“Begitu mendapat laporan, kami bersama Dishub langsung menyisir area sekitar BKB. Berdasarkan keterangan pedagang dan saksi di lokasi, kami berhasil menemukan pelaku yang saat itu tengah nongkrong tidak jauh dari lokasi kejadian,” ujar Herison saat ditemui, Senin pagi (28/7).
BACA JUGA:Satpol PP Palembang Gencarkan Razia Preman dan Pengamen di Kawasan BKB
BACA JUGA:Muba Masuk Lima Besar Nasional, Penghargaan Pantau BKB Musrenbang Desa
Pelaku Mengaku Disuruh Pihak Lain
Dari pengakuan Zulfikar kepada petugas, dirinya mengklaim hanya menjalankan perintah dari seseorang untuk meminta uang kepada pengunjung, dengan dalih sebagai uang parkir.
Namun, karena korban sudah membayar tarif parkir resmi, pelaku kemudian meminta uang tambahan secara pribadi.
“Pengakuan pelaku, ia hanya disuruh oleh seseorang yang kini masih kita telusuri. Bisa jadi ada keterlibatan pihak pengelola parkir tidak resmi di kawasan BKB. Yang jelas, tindakan seperti ini bisa merusak citra destinasi wisata di Kota Palembang,” jelas Herison.
Minta Maaf dan Siap Diproses Hukum
Zulfikar pun telah didata dan diminta membuat pernyataan terbuka yang disebarluaskan melalui media sosial.
Dalam pernyataannya, ia menyampaikan permintaan maaf kepada Wali Kota Palembang dan masyarakat atas tindakan yang telah merugikan citra kota.
“Saat ini pelaku sudah membuat pernyataan resmi. Bila terbukti mengulangi perbuatannya, maka akan diambil langkah hukum sesuai ketentuan yang berlaku,” tegas Herison.
Dalam siaran pers yang dikeluarkannya, Zulfikar mengakui kesalahan dan menyatakan siap menerima konsekuensi hukum jika melakukan pelanggaran serupa di kemudian hari.
“Saya minta maaf sebesar-besarnya atas kejadian ini. Saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Jika saya mengulangi, saya siap diproses secara hukum,” tutupnya.
