Era AI Telah Tiba, 4 Jurusan Sarjana Ini Justru Paling 'Aman' dari Ancaman Robot

Reporter: Agustina |

Editor: Rian Sumeks |

Senin , 14 Jul 2025 - 12:46

Pada Era AI yang Meningkat Tajam, 4 Jurusan Kuliah Ini Dinilai Paling Tahan dari Gempuran Teknologi-Foto: IST -

SUMATERAEKSPRES.ID - Kecanggihan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) tengah mengguncang lanskap dunia kerja.

Berbagai sektor mulai terdampak otomatisasi, membuat banyak pekerjaan berisiko tergantikan oleh teknologi.

Namun, di tengah gelombang revolusi digital ini, sejumlah jurusan kuliah justru dinilai paling aman dari ancaman disrupsi AI.

Meskipun AI semakin mumpuni dalam meniru pekerjaan manusia, ada beberapa bidang yang masih memerlukan sentuhan manusia secara utuh—baik dalam pengambilan keputusan, kepekaan emosional, maupun kreativitas.

4 Jurusan Kuliah Ini Dinilai Paling Tahan dari Gempuran Teknologi AI

Berikut empat jurusan sarjana yang dianggap paling tahan terhadap ancaman kecerdasan buatan:

1. Ilmu Kesehatan dan Kedokteran

Jurusan di bidang medis, seperti kedokteran, keperawatan, farmasi, psikologi, dan radiologi, masih sangat dibutuhkan dalam era digital ini.

Alasannya sederhana: profesi ini melibatkan penilaian menyeluruh terhadap kondisi pasien, serta membutuhkan empati dan interaksi emosional yang belum bisa sepenuhnya ditiru oleh mesin.

Diagnosis medis, terutama yang kompleks, memerlukan pengalaman, intuisi, dan pemahaman holistik terhadap manusia.

AI memang dapat membantu dalam pencatatan atau deteksi awal, namun keputusannya tetap harus dikaji dan dieksekusi oleh tenaga profesional kesehatan.

era ai telah tiba, 4 jurusan sarjana ini justru paling 'aman' dari ancaman robot                             sumateraekspres.id -  kecanggihan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (ai) tengah mengguncang lanskap dunia kerja.
berbagai sektor mulai terdampak otomatisasi, membuat banyak pekerjaan berisiko tergantikan oleh teknologi.
namun, di tengah gelombang revolusi digital ini, sejumlah jurusan kuliah justru dinilai paling aman dari ancaman disrupsi ai.
meskipun ai semakin mumpuni dalam meniru pekerjaan manusia, ada beberapa bidang yang masih memerlukan sentuhan manusia secara utuh—baik dalam pengambilan keputusan, kepekaan emosional, maupun kreativitas.
baca juga:11 jurusan kuliah yang paling disesali lulusannya: sulit dapat kerja, gaji tak memadai
baca juga:hyundai ioniq 5: gabungan gaya retro dan inovasi teknologi dalam wujud mobil listrik masa kini
4 jurusan kuliah ini dinilai paling tahan dari gempuran teknologi ai
berikut empat jurusan sarjana yang dianggap paling tahan terhadap ancaman kecerdasan buatan:
1. ilmu kesehatan dan kedokteran
jurusan di bidang medis, seperti kedokteran, keperawatan, farmasi, psikologi, dan radiologi, masih sangat dibutuhkan dalam era digital ini.
baca juga:hyundai nexo: revolusi hening bertenaga hidrogen di jalan raya
baca juga:toyota kijang innova zenix gr sport 2025 segera meluncur? bocoran tampilan dan fitur yang bikin pesaing panas 
alasannya sederhana: profesi ini melibatkan penilaian menyeluruh terhadap kondisi pasien, serta membutuhkan empati dan interaksi emosional yang belum bisa sepenuhnya ditiru oleh mesin.
diagnosis medis, terutama yang kompleks, memerlukan pengalaman, intuisi, dan pemahaman holistik terhadap manusia.
ai memang dapat membantu dalam pencatatan atau deteksi awal, namun keputusannya tetap harus dikaji dan dieksekusi oleh tenaga profesional kesehatan.
2. seni dan industri kreatif
industri seni merupakan arena yang sangat personal dan ekspresif. meskipun ai mampu menciptakan gambar, musik, atau bahkan puisi, hasilnya seringkali dianggap kurang memiliki "jiwa" atau kedalaman makna seperti karya manusia.
seni bukan hanya soal hasil akhir, tapi juga tentang proses penciptaan, nilai emosi, dan pesan yang disampaikan.
oleh karena itu, jurusan seperti seni rupa, desain, sastra, dan perfilman masih sangat relevan dan memiliki keunikan yang sulit digantikan teknologi.
baca juga:harga hp realme juli 2025: spek gahar, harga bersahabat, pilihan terbaik buat kamu yang cari performa maksimal
baca juga:honor 400 series resmi meluncur di indonesia: smartphone ai pertama di dunia yang hidupkan foto jadi video
3. ilmu hukum
di tengah kemajuan ai, profesi hukum tetap memegang peranan vital. lulusan jurusan hukum berpeluang menjadi pengacara, hakim, notaris, maupun konsultan hukum—profesi yang menuntut pertimbangan moral, nilai keadilan, serta pemahaman mendalam terhadap konteks sosial.
meskipun ai dapat membantu dalam menyusun dokumen hukum atau menganalisis data kasus, keputusan hukum tetaplah bergantung pada kebijaksanaan dan rasa keadilan manusia.
implementasi hukum yang adil tak bisa digeneralisasi melalui algoritma.
4. manajemen dan kepemimpinan organisasi
jurusan manajemen mencetak lulusan yang mampu memimpin, merancang strategi, dan mengambil keputusan penting bagi kelangsungan organisasi. peran ini sangat kompleks dan tak semata-mata berdasarkan data.
ai dapat mendukung proses analisis, tetapi tidak bisa menggantikan insting bisnis, penilaian situasional, atau kemampuan mengelola tim secara manusiawi.
karena itu, keahlian manajerial tetap akan menjadi kebutuhan utama di masa depan.
kesimpulan: ai hebat, tapi manusia tetap dibutuhkan
perkembangan teknologi bukan berarti akhir bagi pekerjaan manusia.
justru ini menjadi peluang untuk lebih menekankan pentingnya empati, kreativitas, dan pengambilan keputusan berbasis nilai.
keempat jurusan tersebut menunjukkan bahwa masih banyak ruang bagi manusia untuk unggul di tengah era digital.