Pengaturan Makan Penderita Diabetes di Bulan Puasa

Menjalankan puasa di bulan Ramadhan merupakan kewajiban bagi setiap umat muslim di dunia. Kita menahan segala sesuatu yang membatalkanpuasa, salah satunyamakan dan minum mulai terbit matahari (Imsyak) hingga terbenam matahari (Maghrib) sehingga ada perubahan dalam jadwal makan sehari-hari.

Penderita diabetes dapat menjalankan puasa di bulan Ramadhan selama kadar glukosa darah terkontrol yaitu kadar glukosa darah dapat dipertahankan tidak kurang dari 110 mg/dL saat puasa dan 160 mg/dL setelah dua jam makan serta tidak menderita penyakit komplikasi yang berat seperti gagal jantung dan gagal ginjal.

Puasa bagi penderita diabetes harus segera dibatalkan jika kadar gula darah kurang dari 80 mg/dL atau terjadi peningkatan 300 mg/dL untuk menghindari terjadinya ketoasidosis diabetikum.

Bagi penderita diabetes, pengaturan pola makan, aktivitas fisik, dan jadwal minum obat penting untuk diperhatikan selama berpuasa. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kadar gula darah turun secara drastis (hipoglikemia) atau menjadi sangat tinggi (hiperglikemia).

Saat menjalankan ibadah puasa, perlu adanya perencanaan terhadap pengaturan pola makan bagi penderita diabetes. Adapun tujuan perencanaan pengaturan makanan bagi penderita diabetes adalah mengendalikankadar gula darahdalam batas normal, mengendalikan dan mencapai berat badan normal, mencegah timbulnya komplikasi dan menjaga kondisi tetap sehat dan nyaman selama menjalankan puasa

Kebutuhan energi dan zat gizi penderita diabetes saat berpuasa tidak berbeda ketika sedang tidak berpuasa. Yang membedakan pengaturan jumlah kalori, jadwal makan, jenis makanan dan jadwal minum obat yang dikonsumsi secara benar dan tepat.

Pertama yakni Energi. Untuk jumlah energi yang dikonsumsi sama seperti tidak berpuasa yaitu sesuai dengan kebutuhan kalori bagi penderita diabetes. Yang diatur adalah waktu dan distribusi makanannya yaitu saat Buka Puasa (± 50%) darikebutuhanenergisehari-hari, sebelum sholat maghrib : makanan ringan/segar porsi kecil dan setelah sholat maghrib : makanan padat/makanan lengkap seperti makan siang

Saat berbuka jangan langsung makan dalam porsi besar karena usus dan hormon yang telah berhenti bekerja ± 13 jam, jika tiba-tiba langsung bekerja keras akan menimbulkan sakit perut.

Setelah Sholat Tarawih (± 10%) dari kebutuhan energy sehari-hari berupa makanan selingan (snack). Sahur (± 40%) dari kebutuhan energy sehari-hari berupa makanan padat/makanan lengkap. Untuk mencegah hipoglikemi sebaiknya makan sahur mendekati waktu imsyak dan segera berbuka saat waktunya tiba.

Karbohidrat

Untuk jenis karbohidrat dianjurkan mengkonsumsi bahan makanan kompleks dan mengurangi karbohidrat sederhana. Penggunaan Gula dan produkdari gula tidak dianjurkan kecuali menggunakan gula sedikit sebagai bumbu dalam masakan. Contoh karbohidrat kompleks adalah nasi merah, oatmeal, roti gandum.

Karbohidrat kompleks mengandung tinggi serat, mineral dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh. Tingginya kandungan serat dalam bahan makanan menyebabkan proses pencernaan bergerak secara perlahan melalui saluran cerna sehingga akan membuat rasa kenyang lebih lama.

Protein

Kebutuhan protein bagipenderita diabetes adalah 10-15% darikebutuhan total energiatau 0,8 g/kgBB/hari. Sumber protein yang dianjurkan kombinasi dari protein hewani dan nabatiseperti ikan, udang, cumi, ayamtanpakulit, tempe, tahu, produk susu low fat dan kacang-kacangan

Lemak

Konsumsi lemak yang dianjurkan 20-25% dari total kebutuhanenergi dan tidakdiperkenankan> 30% dari total kebutuhanenergi. Untuk lemak jenuh (SAFA) < 7% kebutuhanenergi, lemak PUFA < 10% kebutuhanenergi, dan lemak MUFA 12-15% kebutuhanenergi. Konsumsi kolesterol yang dianjurkan< 200 mg/hari.

Serat yang diutamakan untuk penderita diabetes adalah serat larut yang banyak terdapat pada buah, sayur dan kacang-kacangan karena dapat meningkatkan pengendalian gula darah. Hal ini disebabkan karena serat dapat memperlambat waktu pengosongan lambung. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan