https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Aspirasi Warga SMAN 6 Palembang Diserap Dalam Reses DPRD Sumsel II

Reses DPRD Sumsel Dapil II di SMAN 6 Palembang, menyerap aspirasi terkait peningkatan fasilitas, penyesuaian dana PSG, dan penguatan program pendidikan karakter. Foto:Kris Samiaji/Sumateraekspres.id--

SUMATERAEKSPRES.IDReses tahap I anggota DPRD Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Dapil Sumsel II, yang mencakup wilayah Ilir Timur I, Ilir Timur II, Ilir Timur III, Alang-Alang Lebar, Sukarame, Kemuning, Sako, Kalidoni, dan Sematang Borang, berakhir di SMA Negeri 6 Palembang pada Jumat (6/12).

Kunjungan ini merupakan kesempatan bagi para anggota DPRD untuk mendengarkan dan menyerap berbagai aspirasi dari guru, siswa, dan orang tua siswa di sekolah tersebut.

Reses ini dipimpin oleh Koordinator Dapil 2, Hj. Zaitun, SH, M.Kn., bersama anggota DPRD lainnya, seperti H. Nopianto, S.Sos., MM., Ir. Zulkipli Kadir, Muhammad Yansuri S.Ip, Tamtama Tanjung SH, dan Fajar Febriansyah ST.MIkom.

BACA JUGA:Kepala SMKN 2 Palembang Sampaikan Aspirasi pada Reses Tahap I Anggota DPRD Sumsel Dapil Sumsel II

BACA JUGA:Peluang Kerja! Seleksi Calon Direktur Hotel Bukit Selero Kabupaten Lahat. Berikut Syaratnya

Kepala SMA Negeri 6 Palembang, Fir Azwar, dalam kesempatan tersebut menyampaikan komitmen sekolah untuk meningkatkan karakter, keimanan, dan ketakwaan siswa melalui program pendidikan khusus.

Ia menegaskan bahwa program ini tidak hanya untuk siswa beragama Islam, namun juga untuk siswa non-Islam dengan tetap menjaga keragaman latar belakang agama.

Namun, untuk merealisasikan program tersebut, Azwar mengungkapkan bahwa pihak sekolah memerlukan dana yang cukup besar, mengingat mereka mengundang ustad luar untuk memperkuat iman dan takwa siswa.

BACA JUGA:Kasus Gizi Buruk di Puskesmas 11 Ilir Nihil Sejak 2020

BACA JUGA:Turun Kategori 5K Master dan Umum Sumeks Musi Run 2024, Ini Target Personel Ditintelkam Polda Sumsel

Selain itu, Azwar juga mengungkapkan bahwa dana operasional yang ada, yaitu dana PSG yang telah ditetapkan sejak 2017 sebesar Rp 700 ribu per siswa, kini sudah tidak mencukupi.

Anggaran tersebut perlu disesuaikan dengan kondisi inflasi yang terus meningkat.

“Dana PSG saat ini tidak lagi mencukupi. Inflasi saja sudah meningkat 500-600 persen, jadi kami berharap ada penyesuaian anggaran untuk mendukung kegiatan operasional sekolah,” katanya.

BACA JUGA:Liverpool Kokoh di Puncak, MU Merosot Drastis di Klasemen

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan