Kuliner Legendaris Penangkal Racun Terbang dari Muratara
"Selain pindang ikan sungai, Kabupaten Muratara juga memiliki kuliner spesial sebagai penangkal racun terbang, yang hanya disajikan pada momen-momen tertentu. --
SUMATERAEKSPRES.ID - Di Kabupaten Muratara, terdapat kuliner unik yang tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga berfungsi sebagai penangkal racun terbang.
Selain dikenal dengan beragam pindang dari ikan sungai, kuliner khas ini adalah lemang bakar, yang jarang ditemukan di hari-hari biasa karena biasanya hanya disajikan pada momen-momen khusus.
Racun terbang, sebuah momok menakutkan di wilayah Sumsel, Bengkulu, hingga Jambi, terkenal karena sifatnya yang mematikan.
Mirip dengan sianida, racun ini tidak berbau dan merubah rasa makanan, mengakibatkan muntah darah dan kematian jika tidak ditangani.
Untuk melawan ancaman ini, masyarakat Muratara mengandalkan kuliner tradisional mereka.
BACA JUGA:Hanya Segelintir Hero di One Punch Man yang Mengetahui Kekuatan Saitama Sesungguhnya
BACA JUGA:Popo Ali Martopo Bergabung Dukung HDC. Semakin Memperkuat Posisi di Pilgub Sumsel 2024
Lemang bakar dari Muratara menggunakan teknik unik. Berbeda dari lemang bakar yang umum di Sumsel, olahan ini dimasak dengan air bambu alami.
Beras ketan putih dimasak dalam bambu yang berisi air bambu dan dibakar dengan bara api. Konon, metode ini memberi efek khusus sebagai anti-racun.
Kuliner ini biasanya disajikan pada acara-acara istimewa seperti penyambutan tamu, lebaran, dan pernikahan. Penelitian ilmiah mendukung kepercayaan ini, menyebutkan bahwa air bambu memiliki manfaat detoksifikasi dan antioksidan, serta kaya mineral dan vitamin A serta C. Air bambu juga dilaporkan dapat melindungi DNA dan mengurangi risiko penyakit kronis.
BACA JUGA:Hari Terakhir Pendaftaran CPNS 2024, Jangan Lupa Ikuti Simulasi CAT BKN Online
Selain itu, beras ketan dipercaya dapat menetralkan radikal bebas, menurunkan risiko penyakit jantung, dan menyehatkan sistem pencernaan.
Dengan khasiatnya yang menonjol dan ritual khusus dalam penyajiannya, lemang bakar Muratara tidak hanya menjadi bagian dari warisan kuliner, tetapi juga sebagai pelindung kesehatan tradisional.