https://sumateraekspres.bacakoran.co/

SDN 3 Muara Enim Terapkan Sistem Kantin Sehat untuk Cegah Makanan Berbahaya

ekolah Dasar Negeri 3 Muara Enim memiliki cara sendiri dalam mengantisipasi beredarnya jajanan berbahaya. Salah satunya dengan membuat kantin sehat yang hanya menjual makanan matang hasil olahan.--

Muara Enim, SUMATERAEKSPRES.ID - Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Muara Enim telah menerapkan langkah proaktif untuk mencegah peredaran jajanan berbahaya di lingkungan sekolah.

Salah satu inisiatifnya adalah dengan mendirikan kantin sehat yang hanya menyediakan makanan matang hasil olahan.

Di kantin tersebut, tidak ditemukan makanan kemasan, yang seringkali mengandung zat berbahaya. Seluruh makanan yang disajikan telah melewati pemeriksaan ketat oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Kepala SDN 3 Muara Enim, ST Romlah, menjelaskan bahwa sekolah ini telah meraih status Adiwiyata di tingkat Kabupaten dan Provinsi dan saat ini sedang menunggu penilaian dari tingkat Nasional.

"Sebagai sekolah Adiwiyata, kami memastikan bahwa kantin kami hanya menjual makanan olahan, dan tidak ada penjualan makanan kemasan," kata Romlah. SDN 3 Muara Enim memiliki tujuh kantin yang semuanya menyediakan makanan dan minuman olahan.

BACA JUGA:Penampakan Mata Kucing di Jalan Lintas Timur Palembang-Betung

BACA JUGA:ADO Sumsel Gelar Deklarasi Pilkada Damai 2024, Dukung Stabilitas Wilayah, KEREN!

Romlah menambahkan bahwa siswa diwajibkan untuk membeli makanan hanya dari kantin sekolah. Jika ada siswa yang melanggar aturan ini dan diketahui membeli jajanan di luar, mereka akan dikenakan denda.

"Denda tersebut berupa satu karung pupuk, meskipun sebenarnya lebih sebagai ancaman. Namun, sistem ini terbukti efektif karena hingga saat ini tidak ada siswa yang membayar denda, menandakan kepatuhan mereka," ungkap Romlah.

Meskipun pengawasan di luar jam sekolah bersama orang tua di luar kendali pihak sekolah, selama jam sekolah, pengawasan dilakukan secara ketat.

Makanan dan minuman di kantin sekolah telah lulus uji BPOM, memastikan bahwa semua yang disajikan adalah aman dan sehat. Selain itu, siswa dihimbau untuk membawa bekal dari rumah dan setiap bulan diadakan makan bersama.

Selama upacara, siswa juga diingatkan tentang bahaya makanan berbahaya yang dapat menghambat pertumbuhan, mempengaruhi kecerdasan, serta menyebabkan penyakit serius seperti ginjal dan usus buntu.

BACA JUGA:Pencurian Motor Terekam CCTV, Aksi Dua Pelaku dalam Hitungan Detik di Lubuklinggau

BACA JUGA:Pedagang Eceran di Kayuagung Tolak Larangan Jual Rokok Batangan

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan