Kesiapsiagaan Karhutla di Lahat: Dari Insiden Mati Lampu hingga Strategi Penanganan
Insiden mati lampu saat apel kesiapsiagaan bencana Karhutla di Lahat, memberikan pelajaran penting tentang pentingnya rencana darurat yang matang. Foto: triawan/sumateraekspres.id--
LAHAT, SUMATERAEKSPRES.ID - Insiden kecil saat apel Kesiapsiagaan Bencana Karhutla, di halaman Pemda Lahat, Selasa (30/7). Pj Bupati Lahat Imam Pasli SSTP M.Si yang saat memberikan sambutan dan arahan, tiba-tiba tiba saond padam akibat mati lampu.
Namun dari insiden itu, ditegaskan Pj Bupati Lahat Imam Pasli SSTP M.Si, dapat dijadikan pelajaran. Dimana kadang dalam keadaan tertentu saat penanganan bancana Karhutla, dihadapkan oleh keadaan tak terduga.
"Ini pelajaran yang bagus tentang kesiapsiagaan. Bahwasanya harus memiliki planing. Ada rencana B, rencana c dalam pengamanan Karhutla. Tolong jajaran OPD harus mensiapsiagakan kondisi darurat terkait kondisi kebakaran hutan dan dan Lahat," sampainya.
Sementara itu, dijelaskannya mengenai kesiapsiagaan Bencana Karhutla. Bahwa memasuki bulan Juli, Kabupaten Lahat menghadapi tantangan besar dengan memasuki musim kemarau.
Pemerintah pusat dan provinsi telah mengeluarkan peringatan kepada pemerintah daerah untuk segera mengaktifkan sistem darurat penanggulangan bencana.
BACA JUGA:Suku Cadang T-OPT Kini Tersedia di Toyota Part Shop Partner dan Bengkel Mobil OtoXpert, Cek Harganya
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah menginformasikan bahwa Sumatera Selatan, termasuk Kabupaten Lahat, mengalami dampak perubahan iklim global akibat fenomena El Nino.
Fenomena ini menyebabkan penurunan curah hujan dan meningkatnya suhu, yang berpotensi memicu kekeringan ekstrem dan kebakaran hutan.
Beberapa langkah strategis disampaikan untuk mengatasi masalah ini:
Pemetaan Risiko: Camat, Danramil, dan Kapolsek diminta untuk memetakan wilayah rawan kebakaran dan menyusun strategi pencegahan yang efektif.
Sosialisasi kepada Masyarakat: Sosialisasi mengenai larangan membuka lahan dengan cara dibakar dan bahaya kebakaran hutan menjadi prioritas. Masyarakat diimbau untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar.
BACA JUGA:Beasiswa Program Degree dari Kementerian Agama Diminati Santri Pesantren
BACA JUGA:Kemenag dan BAZNAS Bentuk Task Force untuk Optimalkan Pengumpulan Zakat