Inovasi Jari Penting Mencegah Stunting Sedini Mungkin Oleh Puskesmas Boom Baru Dinas Kesehatan Kota Palembang
Inovasi Jari Penting dari Puskesmas Boom Baru: Upaya Berkelanjutan untuk Masa Depan Sehat Tanpa Stunting. Foto: istimewa--
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Stunting adalah kondisi tinggi badan seseorang lebih pendek dibanding tinggi badan orang lain pada umunya atau yang seusia.
Stunting patut mendapat perhatian lebih karena dapat berdampak bagi kehidupan seorang, terutama risiko gangguan perkembangan fisik dan kognitif apabila tidak segera ditangani dengan baik.
Pencegahan stunting penting dilakukan sedini mungkin untuk menghindari dampak jangka panjang yang merugikan.
Upaya pencegahan stunting secara dini harus dilakukan supaya wanita usia subur yang akan mempersiapkan kehamilan sehingga 1000 hari pertama kehidupan (HPK) anak berhasil dipersiapkan dengan baik Serta upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan prevalensi stunting di antaranya sebagai berikut yakni; Dengan meningkatkan pengetahuan, Mengkonsumsi tablet penambah darah jika mengalami gejala anemia; Memperbaiki pola makan (pola makan menyangkut jenis, jumlah, dan frekuensi makanan).
BACA JUGA:Dampak Boikot, Laba Unilever Melorot di Titik Terendah, Persentasenya Segini!
BACA JUGA:ConcernedApe: Dedikasi Eric Barone Terhadap Pemain Stardew Valley, Game Tanpa DLC Berbayar
Pada tahun 2022-2023 didapatkan jumlah remaja putri yang mengalami anemia sebanyak 56.90%. Kemudian pada tahun 2024 dilakukan skrining anemia didapatkan sebanyak 57.05% remaja putri mengalami anemia.
Selain itu, Pada tahun 2023 status gizi kurang dan gizi lebih pada remaja di puskesmas boom baru yaitu 9.6% dan 12.8%. Stunting Puskesmas Boom Baru Tahun 2024 sebanyak 0,6 %.
Pemerintah Indonesia telah menetapkan stunting sebagai isu prioritas nasional. Komitmen ini terwujud dalam masuknya stunting ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020 – 2024 dengan target penurunan yang cukup signifikan dari kondisi 27,6 persen pada tahun 2019 diharapkan menjadi 14 persen pada tahun 2024.
Sebelumnya Presiden RI telah menunjuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dibawah koordinasi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) sebagai koordinator atau Ketua Pelaksana percepatan penurunan stunting di Indonesia.
Program Jari Penting untuk memberikan pelayanan aktif pada remaja putri guna meningkatkan kewaspadaan remaja putri terhadap kejadian stunting, meningkatkan pengetahuan dan pemahaman remaja putri dengan cara pemberian edukasi mengenai pentingnya konsumsi Tablet Tambah Darah, olahraga/aktivitas fisik dan konsumsi gizi seimbang (minum susu dan makan telur bersama) dalam pencegahan dan penurunan stunting, dan pemeriksaan Hb.
BACA JUGA:Musim Panen: Ikan Bandeng Melimpah di Desa Sungai Lumpur, Harga Terjangkau Hanya Segini Loh!
Inovasi Jari penting memiliki keunggulan yaitu remaja putri lebih terpantau mengkonsumsi tablet tambah darah, makan makanan yang bergizi, minum susu dan makan telur, status gizi dan pemeriksaan hb terpantau dilakukan follow up pemeriksaan hemoglobin untuk remaja putri yang mengalami anemia dengan ketentuan;