Rehab RTLH 3.016 Unit Rumah, Program Kodam II Sriwijaya
REHAB RUMAH : Prosesi perehaban rumah prajurit di kediaman Kopral Satu (Purn) Slamet Jalan Prajurit Nazarudin, kemarin.-foto: dudun/sumeks-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Panglima Kodam II Sriwijaya, Mayjen TNI M Naudi Nurdika, melaksanakan ground breaking rehab rumah tidak layak huni (RTLH) tahun 2024, kemarin (15/7).
“Rehab RTLH ini serentak kita gelar di 5 wilayah Kodam II Sriwijaya secara tatap muka. Hari ini (kemarin, red) menjadi momentum sangat mengesankan karena total rumah kita rehab mencapai 3.016 unit milik masyarakat, 353 RLTH milik prajurit, dan 127 sanitasi umum,” ujar Pangdam di sela-sela acara di kediaman Kopral Satu (Purn) Slamet, Jl Prajurit Nazarudin.
Dikatakan, kegiatan ini tersebar di wilayah Korem 041/Gamas Provinsi Bengkulu dengan rehab sebanyak 501 RTLH milik masyarakat. Selanjutnya wilayah Korem 042/Gapu Provinsi Jambi 100 RTLH milik masyarakat dan rehab 72 RTLH milik prajurit.
Ketiga wilayah Korem 043/Gatam Provinsi Lampung rehab sebanyak 112 RTLH milik masyarakat. Keempat wilayah Korem 044/Gapo Provinsi Sumsel rehab sebanyak 45 RTLH milik masyarakat, dan 1 RTLH milik prajurit beserta 27 unit sanitasi.
BACA JUGA:Butuh Bantuan Tuntaskan RTLH Sumsel, Launching Program RTLH, Gandeng TNI
BACA JUGA:1.760 RTLH tak Layak, 36 Unit Dibedah Tahun Ini, Baznas Dukung Lewat Program Bedah Rumah
Kelima wilayah Korem 045/Gaya Provinsi Babel 1.258 RTLH milik masyarakat dan rehab 30 RTLH milik prajurit. Sedangkan di Makodam II Sriwijaya pihaknya merehab 1.000 RTLH milik masyarakat, 250 unit RTLH milik prajurit, serta membangun 100 unit sanitasi umum, sumur bor dan toren air.
“Dana pembangunan RTLH dan sanitasi umum bersumber dari APBD provinsi, APBD kota, maupun APBD kabupaten tahun 2024 dan 2025. Ditambah dana CSR, BSMS, Baznas, maupun swadaya,” ujarnya.
Dia menyampaikan Makodam II Sriwijaya Saat ini telah membangun RTLH 22 unit rumah (10 rumah tipe 45 dibangun kembali akibat terbakar dan rehab 10 rumah yang terbengkalai) dan pembangunan 3 unit sanitasi umum dengan anggaran swadaya maupun CSR, yang saat ini progress pembangunannya sudah mencapai 20 persen.
Dia berharap momentum ground breaking ini bukan sekedar seremoni, tetapi menjadi komitmen bersama membangun dan menyelesaikan rehap RTLH. “Seperti yang sudah saya sampaikan secara tepat waktu, tepat sasaran, dan tepat target pencapaian,” pungkasnya.