Maraknya Perjudian Online Mengundang Resah di Muratara
MURATARA, SUMATERAEKSPRES.ID - Peredaran judi online semakin merajalela di Kabupaten Muratara, Provinsi Sumsel, menimbulkan kekhawatiran yang mendalam di kalangan warga.
Fenomena ini khususnya mengkhawatirkan karena mayoritas pemain adalah remaja, yang berdampak pada meningkatnya kasus kriminalitas seperti pencurian dan perampokan.
Informasi yang berhasil dihimpun menunjukkan bahwa judi online tidak hanya terbatas di perkotaan, tetapi juga telah menyebar ke pedesaan. Warga melaporkan peningkatan kasus pencurian yang dikaitkan dengan kegiatan perjudian online yang marak di lingkungan mereka.
Iwan, seorang warga Muratara, mengungkapkan kekhawatirannya, "Hampir setiap hari saya melihat banyak pemuda di sekitar sini asyik bermain judi online. Hal ini menyebabkan banyak kejahatan seperti pencurian dan perampokan rumah."
Ia juga menambahkan, "Sekarang banyak kejadian maling, semua ini karena banyak yang kecanduan bermain judi slot. Mereka rela mengorbankan segalanya untuk bermain judi."
BACA JUGA:Kloter 2 asal Palembang, Muratara dan Lubuklinggau Tiba, 2 Jemaah Tinggal di Arab Saudi. Ada Apa?
BACA JUGA:Peluncuran Pilkada Muratara 2024: Lebih Meriah dari Sebelumnya, Ini Kata Ketua KPUD Muratara!
Penduduk setempat berharap ada tindakan konkret dari pemerintah daerah dan aparat keamanan untuk menanggulangi masalah ini. Mereka merasa perlunya langkah preventif untuk mengatasi perjudian online yang semakin memprihatinkan ini.
H. Saidi, seorang tokoh masyarakat Muratara, menyoroti pentingnya peran orang tua dalam mengawasi aktivitas anak-anak mereka untuk mencegah terjerumusnya mereka dalam dunia perjudian online. "Orang tua harus lebih proaktif dan pemerintah harus lebih serius dalam memberantas penyakit masyarakat ini," ujarnya.
Dia juga menegaskan, "Perjudian online atau offline ini bertentangan dengan nilai-nilai Islam, dan dapat merusak moralitas serta menyebabkan ketidakstabilan dalam masyarakat."
BACA JUGA:Neman, Demo Warga Berkepanjangan di Setia Marga, Muratara
BACA JUGA:Sunatan Massal dan Donor Darah: Inisiatif Polres Muratara untuk Masyarakat, Ini Kata Kapolres!
Namun, hingga saat ini, upaya yang dilakukan masih terbilang minim. Kapolres Muratara, AKBP Koko Arianto Wardhani, menggarisbawahi perlunya kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk kepolisian, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta organisasi masyarakat dalam upaya pemberantasan perjudian online.
"Kami tidak bisa menghadapi ini sendirian. Peran serta semua pihak sangat diperlukan dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Muratara," tandasnya.
Dengan demikian, perlunya tindakan konkret dan sinergi antarinstansi menjadi kunci dalam menanggulangi permasalahan perjudian online yang semakin meresahkan masyarakat Muratara.