Konsep One Health dalam Peternakan Mendesak, Antisipasi Ancaman Resistensi Antimikroba Pangan Asal Hewan

PENGURUS BARU: Ketua PDHI Sumsel, Dr drh Jafrizal MM, bersama Pengurus ASOHI Sumsel usai pelantikan.-foto: ibnu holdun/sumeks-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Obat hewan merupakan bagian dari profesi dokter hewan karena itu tidak bisa dipisahkan antara Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) dan Asosiasi Obat Hewan Indonesia (ASOHI) Daerah Sumatera Selatan. Motto dokter hewan "Manusia Mriga Satwa Sewaka” atau Menyehatkan Manusia Melalui Kesehatan Hewan. 

“Obat hewan yang digunakan untuk hewan harus dapat menjadikan hewan sehat sekaligus menyehatkan manusia dan lingkungan (One Health),” ujar Ketua PDHI Sumsel, Dr drh Jafrizal MM di sela-sela pelantikan Ketua dan Pengurus ASOHI Sumsel periode 2023-2027 di Hotel Rids, akhir pekan lalu. 

Dia menuturkan konsep One Health dalam peternakan semakin mendesak karena berbagai ancaman terhadap kesehatan populasi global, termasuk resistensi antibiotik (AMR) dan penyakit zoonosis seperti Avian Influenza, Salmonelosis. Praktisi peternakan (dokter hewan dan sarjana peternakan) memiliki peran penting dalam membangun konsep One Health dengan menangani masalah seperti AMR, residu antibiotik, penggunaan antibiotik sebagai promotor pertumbuhan, zoonosis, dan ketahanan pangan. 

“Resistensi antimikroba merupakan ancaman kesehatan masyarakat global yang mendesak. Karena hingga saat ini menewaskan sedikitnya 1,27 juta orang di seluruh dunia dan menyebabkan hampir 5 juta kematian pada tahun 2019,” terangnya lagi. 

BACA JUGA:Calon Bupati Lahat Hj Lidyawati Kunjungi Desa Markatitama, Tinjau Peternakan Ayam Petelur, Ini Katanya!

BACA JUGA:Calon Bupati Lahat Hj Lidyawati Kunjungi Desa Markatitama, Tinjau Peternakan Ayam Petelur, Ini Katanya!

Salah satu tugas yang diemban dokter hewan dalam peredaran dan penggunaan obat di peternakan adalah menjadi Penanggung Jawab Teknis Obat Hewan (PJTOH), baik dari sisi produsen, distributor, maupun pada usaha peternakan. Tugas dan tanggung jawab dokter hewan sebagai PJTOH dituntut mampu bersikap tegas terhadap penggunaan obat hewan ilegal sekaligus membantu pemerintah menjalankan regulasi obat hewan dengan baik dan benar.

Ke depan, lanjut dia, diharapkan agar memperkuat kerjasama antara ASOHI, PDHI, ISPI, pemerintah, dan masyarakat dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan, pembinaan  yang bertanggung jawab dan berintegritas untuk membangun peternakan di Sumsel.

Sementara, Ketua ASOHI Sumsel terpilih, drh M Zukhri mengungkapkan rasa syukur atas kepercayaan memimpin ASOHI Sumsel periode mendatang. Dia berkomitmenn menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan penuh integritas, profesionalisme, dan dedikasi tinggi dalam mendukung dan memajukan usaha distributor obat hewan  di Sumsel.

Dalam kepemimpinan periode kedua ini, drh M Zukhri diharapkan dapat membawa perubahan dan kemajuan jauh lebih baik lagi dalam dunia obat hewan di Sumsel. Diketahui pelantikan pengurus ASOHI Sumsel ini dipimpin langsung Ketua I ASOHI Pusat, Ir Teddy Candinegara. Turut hadir Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumsel diwakili Sekretaris Dinas, Ir Rahmat Mulia Harahap. (*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan