Pelabuhan 32 Ilir Pebem: Jejak Sejarah dan Simbol Perubahan Ekonomi Palembang yang Terpinggirkan!
Pelabuhan 32 Ilir Pebem, saksi bisu kejayaan ekonomi Palembang yang kini beralih fungsi. Foto: dudun/sumateraekspres.id--
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID -Pelabuhan 32 Ilir, yang akrab disebut "Pebem," pernah menjadi salah satu pelabuhan utama di Palembang, Sumatera Selatan.
Terletak strategis di tepi Sungai Musi, pelabuhan ini berperan vital dalam perekonomian dan logistik daerah tersebut pada masanya.
Namun, kehadiran Pelabuhan Tanjung Api-api yang lebih dekat dengan Pulau Bangka Belitung kini membuat Pebem seperti mati suri.
Di masa lalu, truk-truk besar dan sedang dipastikan menaiki kapal ponton dari Pelabuhan Pebem menuju Kepulauan Bangka Belitung, memakan waktu sekitar 1 hingga 2 hari.
BACA JUGA:6 Cara memahami dan mengelola ekspektasi dalam pernikahan, Biar Gak Cemburuan dengan Mertua
Namun, berdirinya Pelabuhan Tanjung Api-api menggeser peran Pebem, membuatnya seakan dilupakan oleh sebagian warga Palembang.
Portal berita Sumateraekspres.id mengajak masyarakat Palembang untuk mengulas sejarah Pelabuhan 32 Ilir.
Pelabuhan ini didirikan pada era kolonial Belanda dan berfungsi sebagai pusat perdagangan dan distribusi barang sejak awal abad ke-20.
Nama "32 Ilir" merujuk pada wilayah administratif di mana pelabuhan ini berada.
BACA JUGA:Jangan Abaikan Rasa Nyeri yang Terus Menerus, Bisa Jadi Kamu Alami Skoliosis seperti Fuji
Pada masa kejayaannya, Pebem memainkan peran penting dalam perdagangan dan transportasi. Sebagai salah satu pelabuhan sungai terbesar di Indonesia,
Pelabuhan 32 Ilir menjadi hub utama untuk berbagai aktivitas perdagangan di Palembang.