Truk ODOL Lewat Jalan Tikus, Solusi, Pelabuhan Beroperasi Malam, Bangun Jalan Lingkar
CEGAT: Petugas Dishub mencegah truk-truk besar yang mencoba masuk jalan dalam kota pada siang hari, di luar ketentuan yang telah diatur. Saat ini, para sopir truk ODOL memaksa melintas di jalan - jalan tikus demi menghindari petugas.-FOTO: IST-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Truk Over Dimension-Over Load (ODOL) makin meresahkan warga Palembang. Sejak petugas disiagakan di pos terpadu atau titik masuk menuju dalam kota, kini sopir truk ODOL berlaku ‘nakal’ dengan lewat jalan tikus.
Warga pun memviralkan truk ODOL melewati Jalan Sako, yang notabene jalan kecil dan banyak dilalui masyarakat. Kepala Bidang Wasdalop Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Palembang, AK Juliansyah mengatakan, truk ODOL masuk ke Jalan - jalan kecil ini karena imbas ditutupnya jalur keluar/masuknya ke kota.
"Karena ada petugas yang berjaga seperti di simpang Jl Noerdin Panji (Kebun Sayur) oleh personel Dishub atau Jl Parameswara oleh polisi, mereka masuk ke Jl Abi Hasan, lewat Yuka, Sako, bahkan ada juga lewat jalan kecil arah dari Musi VI," bebernya, Rabu (22/5).
BACA JUGA:Terobos Birokrasi, Dewa Sukses Lobi Menhub, Dapat Restu Pakai Terminal Karya Jaya
BACA JUGA:Makin Membahayakan, Kini Truk ODOL di Palembang Lewat Jalan Tikus
Dengan adanya aduan masyarakat, petugas sekarang juga disiagakan di terminal Sako dan simpang Patal. "Solusinya, pengawasan ketat dari jembatan timbang yang ada di Kertapati yang sekarang pengelolaan nya di BPTD Wilayah Sumsel," jelasnya.
Dengan alat yang canggih, truk-truk ODOL sudah pasti tidak bisa lolos, apalagi sampai masuk ke kota. Truk ODOL masuk dalam kota karena pergudangan yang mereka tuju ada di tengah kota.
"Mengapa mereka tidak patuh melintas malam hari, karena pelabuhan tidak beroperasi saat malam," cetusnya.
BACA JUGA:Lagi, Truk Tangki Sambar Pengendara Motor Hingga Meregang Nyawa di Jl MP Mangkunegara, Tragis!
BACA JUGA:Pemkot Palembang Pangkas Waktu Keluar Truk ODOL, Revisi Perwali No 26/2019
Solusi lain, butuh pembangunan jalan khusus, jalan lingkar untuk truk-truk besar agar tidak lagi lewat jalan dalam kota. Begitu pun untuk pembuatan kantong parkir. Salah satu yang mungkin, meminjam terminal Karya Jaya dan AAL untuk kantong parkir kendaraan besar.
"Selain fungsi untuk kantong parkir, kami minta dua terminal ini jadi terminal barang saja, sehingga muatan truk besar itu ke dalam kota diangkut pakai truk PS atau mobil angkle sehingga tidak membahayakan," paparnya.(tin)