Keris Melayu: Lebih Awet Dibanding Keris Nusantara Lainnya, Mengapa?

Reporter: Izul |

Editor: Alfery |

Senin , 20 May 2024 - 10:42

Keunggulan Keris Melayu dibanding Keris Nusantara lainnya. -Foto: Zulkarnain/Sumateraekspres.id-

SUMATERAEKSPRES.ID - Kembali lagi bersama Dunia Pusaka Nusantara, tempat kita nguri-nguri budaya dan mengulas artefak pusaka Nusantara. Sumateraekspres.id kali ini akan membahas tentang keunggulan keris Melayu dibandingkan keris dari daerah lainnya.

Meski memiliki fungsi yang sama sebagai senjata, namun sering kali didapati perbedaan mencolok antara keris Melayu dan Keris Nusantara lainnya.

Jadi sobat, perbedaan antara keris Melayu dan Jawa sering kali kita jumpai, seperti Serupa tapi tak sama.

Perbedaan yang paling mencolok antara keduanya, seperti keris melayu kuno lebih awet ketimbang keris Nusantara lainnya. Lah kenapa begitu?

Itu karena ada beberapa faktor mulai dari paktor bahan baku, tehnik penempaan, hingga tehnik perawatan pusaka yang juga berbeda antara keris Melayu dan Keris versi daerah lain.

Keris-keris Melayu terbilang cukup mengesankan, karena banyak temuan keris Melayu kuno di aliran sungai Musi di Kota Palembang yang berasal dari abad ke 6-7 di era Kerajaan Sriwijaya yang menjadi penghulu kerajaan Melayu di pulau Sumatera.

Rata rata, wilah keris temuan artefak masa lampau dari aliran sungai ini, tidak termakan keropos maupun korosi karat dan justru cukup terawat baik.

Padahal keris keris ini sudah terkubur ribuan tahun di aliran sungai. Namun sering kali, wilahnya awet tidak termakan zaman.

Kondisi itu, cukup memantik beragam sorotan dari beragam praktisi tosan aji diwilayah Nusantara. Karena kondisi itu cukup berbeda dengan kondisi keris keris temuan sungai di wilayah pulau jawa maupun daerah lainnya.

Sering kali temuan keris di aliran sungai di pulau jawa, dari abad ke 12-14 seperti era Majapahit.

keris melayu: lebih awet dibanding keris nusantara lainnya, mengapa?                            sumateraekspres.id - kembali lagi bersama dunia pusaka nusantara, tempat kita nguri-nguri budaya dan mengulas artefak pusaka nusantara. sumateraekspres.id kali ini akan membahas tentang keunggulan keris melayu dibandingkan keris dari daerah lainnya. 
meski memiliki fungsi yang sama sebagai senjata, namun sering kali didapati perbedaan mencolok antara keris melayu dan keris nusantara lainnya.
jadi sobat, perbedaan antara keris melayu dan jawa sering kali kita jumpai, seperti serupa tapi tak sama.
perbedaan yang paling mencolok antara keduanya, seperti keris melayu kuno lebih awet ketimbang keris nusantara lainnya. lah kenapa begitu?
baca juga:ini dia rahasia kekuatan keris anak alang yang memikat dan merajai tanah melayu!
baca juga:ini dia kesaktian pusaka sakti dari tanah gowa keris arung palakka yang pernah dipakai presiden jokowi!
itu karena ada beberapa faktor mulai dari paktor bahan baku, tehnik penempaan, hingga tehnik perawatan pusaka yang juga berbeda antara keris melayu dan keris versi daerah lain. 
keris-keris melayu terbilang cukup mengesankan, karena banyak temuan keris melayu kuno di aliran sungai musi di kota palembang yang berasal dari abad ke 6-7 di era kerajaan sriwijaya yang menjadi penghulu kerajaan melayu di pulau sumatera.
rata rata, wilah keris temuan artefak masa lampau dari aliran sungai ini, tidak termakan keropos maupun korosi karat dan justru cukup terawat baik.
padahal keris keris ini sudah terkubur ribuan tahun di aliran sungai. namun sering kali, wilahnya awet tidak termakan zaman.
baca juga:ternyata prabowo miliki keris kiyai garudayaksa, ini kelebihannya
baca juga:kesaktian keris buto ijo milik ganjar pranowo: simbol kekuatan dan kepemimpinan
kondisi itu, cukup memantik beragam sorotan dari beragam praktisi tosan aji diwilayah nusantara. karena kondisi itu cukup berbeda dengan kondisi keris keris temuan sungai di wilayah pulau jawa maupun daerah lainnya.
sering kali temuan keris di aliran sungai di pulau jawa, dari abad ke 12-14 seperti era majapahit.
meski tahunnya lebih muda ketimbang temuan artefak kerajaan sriwijaya di kota palembang, hasilnya justru berbanding terbalik.
keris keris temuan sungai di pulau jawa, wilahnya sering kali ditemukan dalam keadaan keropos dan korosi dimakan karat. salah satu pemerhati budaya keris nusantara, mas ari dalam chanelnya galeri pusaka indonesia.
baca juga:4 keris pembawa sial bagi pemiliknya, mau ga nih kalo gratis?
baca juga:inilah keris pamor wengkon isen, pusaka yang dibenci oleh tukang santet dan guna-guna
dia sering kali membahas seputar keris melayu yang berasal dari era sriwijaya di kota palembang. dia mengatakan, kerajaan sriwijaya merupakan kerajaan besar dan paling kaya yang pernah ada di dalam sejarah nusantara yang beribu kota di palembang.
bahkan kerajaan ini mampu menghasilkan beragam karya monumental, yang bertahan hingga sekarang. mulai dari membangun candi, di pulau jawa termasuk candi borobudur, yang dibangun di masa jenderal perang kerajaan sriwijaya yakni dapunta syailendra. 
bahkan sampai, produk produk militer tempo dulu seperti keris keris pusaka yang di gunakan para tentara kerajaan sriwijaya, dan ditemukan di aliran sungai mampu bertahan hingga sekarang.
dia mengaku memiliki keris era sriwijaya, temuan di sungai musi yang ditemukan dikedalaman 20 meter sungai, 10 meter di kedalaman dasar yang tertimbun pasir. 
baca juga:inilah bagian-bagian keris yang harus anda ketahui, dari warangka hingga pamor
baca juga:naga kikik, keris jimatan yang paling mematikan di nusantara!
meski tertimbun di kedalaman sungai namun keris miliknya itu masih utuh dan sangat terjaga. keris miliknya itu memiliki panjang bilah 45 cm, dengan lebar wilah 4 cm, jenis luk 3, dapur kiyai jangkung, pundak setegal.
lebar gonjo 11 cm, termasuk keris besar, dan memang di era itu keris keris di era sriwijaya digunakan sebagai senjata utama untuk berperang. 
dan keris temuan sungai musi, menjadi salah satu the best bauty keris yang dia koleksi dalam galeri galeri pusaka indonesia.
nah sobat sobat tosan aji, apakah kalian tertarik memiliki keris keris melayu, yang hingga saat ini masih banyak di dapati di pulau sumatera, khususnya dari ibu kota sriwijaya di kota palembang.