Nekat, demi Sekolah Susuri Kawat Seling, Pelajar SD di Muratara Seberangi Jembatan Gantung Rusak Pascabanjir

NEKAT: Tiga pelajar SD nekat meniti kawat seling jembatan gantung di Desa Sosokan, Muratara, yang rusak diterjang banjir demi pergi ke sekolah, kemarin (13/5).-FOTO: IST-

SUMSEL, SUMATERAEKSPRES.ID - Aksi nekat sejumlah pelajar SD di Desa Sosokan, Kecamatan Rawas Ulu, Kabupaten Muratara, Provinsi Sumsel ini patut diacungi jempol. Mereka menantang bahaya demi bisa sampai ke sekolah. Dengan menyeberangi jembatan gantung yang rusak pascaditerjang banjir awal 2024 lalu.

Mereka dengan berani meniti kawat seling sebesar lengan tangan. Berjalan selangkah demi selangkah dari tebing satu ke tebing seberang sungai. Hal ini harus dilakoni saat pergi dan pulang sekolah.

Umar, wali murid asal Desa Sosokan mengungkapkan, anak-anak mereka terpaksa nekat, pergi dan pulang sekolah melewati jembatan gantung yang rusak.

"Ada ponton dari papan dan drum untuk menyeberangi sungai. Tapi kalau air deras, ponton itu tidak bisa dipakai karena takut hanyut. Kalau pakai perahu, harus bayar," bebernya.

BACA JUGA:Halo Pak Bupati Muratara, Warga Kesulitan Ekonomi dan Aktivitas Pasca Jembatan Putus!

BACA JUGA:Pusat Krisis Kemenkes RI Turun Tangan, Dermatitis Paling Banyak Ditemukan di Pengungsi Banjir Muratara

Ditambahkannya, banyak anak-anak sekolah  lewat jembatan gantung yang rusak itu. “Sebenarnya sering dilarang, tapi tetap saja. Khawatir terpeleset, jatuh ke sungai, bahaya. Aliran Sungai Rawas deras," ujarnya.

Untuk itu, dia dan warga desa berharap agar jembatan gantung itu bisa segera diperbaiki. Camat Rawas Ulu, Darmawan membenarkan, rusaknya jembatan gantung di Desa Sossokan. Tapi sebenarnya untuk menyeberangi sungai sudah disediakan ponton yang terbuat dari drum. 

"Tapi anak-anak pelajar memang sering lewat jembatan itu dengan cara memanjat," katanya. Darmawan mengatakan, Bupati Muratara sudah melaporkan kerusakan jembatan itu ke pemerintah pusat.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat, semua jembatan yang rusak dan putus di wilayah Ulu Rawas dapat segera diperbaiki," beber dia. Menurutnya, jembatan yang rusak dan putus di Ulu Rawas totalnya ada enam. Selain di Desa Sosokan, juga Muara Kuis, Muara Kulam, jembatan Sungai Jeruh dan Senawar.

BACA JUGA:Dampak Tragis Banjir di Muratara: Jembatan Putus, Rumah Hanyut, Korban Jiwa Meningkat

BACA JUGA:Heboh! Wabup Muratara Dimarahi Pengacara Lokal Saat Salurkan Bantuan Banjir, Ada Apa?

Sementara, pascabanjir yang melanda sebagian wilayah Kabupaten OKU, pemda melakukan update data warga terdampak. Mulai dari daerah ulu seperti Kecamatan Baturaja Barat dan Baturaja Timur.

Kemudian wilayah ilir seperti Kecamatan Peninjauan, Lubuk Batang, dan Kedaton Peninjauan Raya. Untuk warga yang terdampak banjir di Kecamatan KPR tersebar pada 6 desa yakni  541 KK di Desa Bunglai, 800 KK di Kedaton, 30 KK di Rantau Panjang, 60 KK di Kampai, 35 KK di Lubuk Kemiling, dan 450 KK di Sukapindah. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan