Nekat, demi Sekolah Susuri Kawat Seling, Pelajar SD di Muratara Seberangi Jembatan Gantung Rusak Pascabanjir
NEKAT: Tiga pelajar SD nekat meniti kawat seling jembatan gantung di Desa Sosokan, Muratara, yang rusak diterjang banjir demi pergi ke sekolah, kemarin (13/5).-FOTO: IST-
"Dalam 1 rumah bisa ada 2 KK," ujar Kalaksa BPBD OKU, Yanuar Efendi. Untuk rumah yang terdampak pada 6 desa tersebut sekitar 1.500 rumah. Sementara, warga yang terdampak banjir di Kecamatan Peninjauan ada 250 KK di Desa Saung Naga, 90 KK di Desa Lubuk Rukam, 120 KK di Desa Kedondong, 610 KK di Desa Kepayang, 90 KK di Desa Mendala, 160 KK di Desa Belimbing, dan 60 KK di Desa Durian.
Total sekitar 1.000 rumah yang terdampak. Di Kecamatan Lubuk Batang, jumlah warga korban banjir ada 263 KK di Desa Banuayu, 112 KK di Desa Tanjung Dalam, 52 KK di Desa Lubuk Batang Baru, 546 KK di Desa Lubuk Batang Lama, dan 8 rumah di Desa Belatung.
BACA JUGA:Paiker Berangsur Surut, Pj Bupati Imbau Warga Tetap Waspadai Banjir Susulan
Lalu, Desa Kerta Mulia sebanyak 80 rumah, Desa Gunung Meraksa 257 rumah, Desa Kurup 90 rumah. Kemudian, Lunggaian 5 rumah, Desa Tanjung Manggus 8 rumah, dan Desa Bandar Agung 87 rumah. Total di Kecamatan Lubuk Batang ada 1.416 rumah yang sempat terendam.
Dari tiga wilayah kecamatan itu jumlah rumah yang terimbas banjir 3.916 unit. Bila dijumlahkan dengan bagian ulu yang terdata sebelumnya 1.695 rumah, maka keseluruhan ada 5.611 rumah yang terendam. “Data ini salah satunya untuk usulan bantuan beras cadangan pangan pemerintah, juga penetapan status darurat bencana,” jelas Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Hasan HD.
Terpisah, Penjabat (Pj) Bupati Empat Lawang Fauzan Khoiri Denin meninjau beberapa desa pascabanjir bandang di wilayah Kecamatan Pasemah Air Keruh (Paiker), Senin (13/5)
Didampingi sejumlah kepala OPD, Camat Paiker Zaili, Kapolsek Paiker Ipda Hendri Suhendri, Pj Bupati berkeliling mengunjungi titik-titik kerusakan yang parah. Fauzan juga meninjau kondisi rumah warga yang sempat terendam.
Termasuk gedung SMP Negeri 3 Paiker yang nyaris ambruk akibat tanah dekat bangunan tergerus akibat abrasi sungai. Kata Fauzan, banjir yang terjadi ini akan jadi bahan evaluasi agar semua pihak, termasuk masyarakat bisa melakukan antisipasi.
Akses jalan yang putus di Pulau Tengah, Desa Talang Padang saat ini tidak bisa dilewati kendaraan roda empat, hanya bisa dilalui sepeda motor. Aspal sudah tergerus aliran sungai. Masyarakat terpaksa mencari jalan alternatif lain. "Kami akan normalisasi sungai, dipindahkan ke jalur semula," kata Fauzan.
Alternatif lain adalah memindahkan jalan. Fauzan juga mengimbau kepada warga Paiker untuk tidak lagi membuka lahan baru, menamam kopi atau komoditi lainnya di area perbukitan wilayah ulu sungai Paiker. Karena dampaknya sangat luar biasa, satu kecamatan bisa terdampak.(zul/bis/eno/)