Lindungi Luas Sawah, Usulkan LST
Usulan Lahan Sawah Terlindungi (LST) untuk menjaga luasan sawah di Muara Enim-PENYULUH FOR SUMEKS-
MUARA ENIM, SUMATERAEKSPRES.ID - Dalam upaya mempertahankan luasan sawah saat ini, Pj Bupati Muara Enim Dr H Ahmad Rizali MA usulkan LST (Lahan Sawah Terlindungi). Hal tersebut diungkapkannya saat panen raya di ataran ulak himbe Kelurahan Muara Enim Kecamatan Muara Enim, minggu (5/5).
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Muara Enim, Ulil Amri mengatakan sawah di Muara Enim terbagi dalam 3 wilayah.
Yakni irigasi dimana itu paling banyak ada di dataran semendo. “Lalu sawah tadah hujan di kawasan ini dan sawah rawa lebak di kawasan gelumbang raya," ujarnya.
Untuk luas lahan pertanian berkelannjutan bahwa total sawah yang eksisting ada 13.600 hektar namun untuk luasan sawah secara keseluruhan ada sekitar 19.000 di Muara Enim. "Kabupaten Muara Enim ini merupakan salah satu penunjang pangan di provinsi Sumsel," terangnya.
Untuk panen raya yang dilaksanakan di Ataran Ulak Himbe Kelurahan Muara Enim ini memuliki luas 25 hektar yang merupakan bagian dari persawahan lecah paye. "Di ulak himbe ini sudah diukur 2,5×2,5 meter menghasilkan 4,8 kg gabah artinya bisa menghasilkan sekitar 7,7 ton gabah perhektar kalau jadi beras sekitas 3,5-4 ton per hektar," ungkapnya.
BACA JUGA:Spesialis Begal Kabur ke Sawah, Berakti 7 TKP di Buay Madang
BACA JUGA:Sawah Rusak Dimasuki Kerbau, Petani Minta Ganti Rugi
Jumlah ini menurutnya sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga petani, termasuk perekonomiannya. "Namun memang kami akui saat ini masih banyak kekurangan teritama sarana dan prasarana pertanian seperti alsintan dan lain lain termasuk irigasi," terangnya.
Itu karena luasan sawah di Kabupaten Muara Enim sangat besar sehingga pemenuhannya dilakukan secara bertahap namun tetap diusahakan. "Salah satunya bekerjasama dengan PTBA untuk membuat PLTS Irigasi yang mana tujuan akhirnya adalah peningkatan perekonomian, tentunya fasilitas lain tetap diusahakan, terutama bibit dan pupuk," tegasnya.
AVP Sustainable Economic, Social & Environment PTBA Mustafa Kamal mengatakan bahwa di kawasan sawah lecah paye dimana ataran ulak himbe merupakan bagian didalamnya akan dibangunkan 3 PLTS irigasi untuk mengaliri sawah. "Yang pertama sudah ada di Muara Lawai, lalu disini, dan di dekat jembatan gantung, dimana itu akan mengaliri sawah sehingga bisa mendapatkan ketersediaan air dan bisa panen hingga 4 kali dalam setahun," bebernya.
Pj Bupati Muara Enim, Dr H Ahmad Rizali MA mengatakan sawah di ulak Himbe ini merupakan sawah tadah hujan dimana hanya bisa 1-2 kali tanam saja. "Tadi ada rencana pembuatan 3 titik PLTS Irigasi di kawasan persawahan lecah paye ini, dengan begitu sawah sawah termasuk disini bisa tanam 3-4 kali dalam setahun," ungkapnya.
Menurutnya, sesuai dengan Rencana Detil Tata Ruang (RDTR) bahwa sawah disini diusulkan harus ada LST (Lahan Sawah Terlindungi). "Tujuannya, agar lawan sawah tidak berkurang, terutama disini yang rawan berkurang karena diperuntukkan untuk hal lain, sehingga kalau sudah ada LST maka apabila ada pembangunan di kawasan LST maka tidak akan diizinkan," bebernya.
BACA JUGA:Bantu 25 Ton Bibit untuk 1.000 Ha Sawah
BACA JUGA:Maksimalkan Sawah Tadah Hujan