https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Kenalkan Metode Penyembuhan Kanker Darah dengan Metode Transplantasi Sel Punca

SEL PUNCA: Metode penyebuhan kanker darah dengan transplantasi sel punca. FOTO: Halodoc--

SUMATERAEKSPRES.ID-Penyembuhan kanker darah dapat dilakukan dengan  melakukan metode  transplantasi sel punca atau stem cell.

"Sel punca ini adalah sel mula-mula dari manusia, dia bisa tumbuh menjadi sel apa. Kalau dia ditempatkan di sumsum tulang, dia bisa juga membentuk sel-sel baru yang sehat," kata Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Kariadi, Semarang, Jawa Tengah, Budi Setiawan melansir Antara.

Lebih lanjut Budi mengatakan proses pengobatan kanker darah dengan sel punca diawali dengan menghilangkan sel ganas yang terletak pada sumsum tulang pasien terlebih dahulu, agar sel yang akan ditransplantasi tidak tercampur dengan sel ganas.

Masih kata dia, setelah menghilangkan sel ganasnya, dokter akan mencangkokkan sel punca ke bagian sumsum tulang agar sel yang dicangkokkan dapat tumbuh menjadi sel baru yang tidak merusak.

BACA JUGA:Waspada! Multiple Myeloma Kanker Darah Kedua Terbanyak, Ancam Tulang dan Ginjal

BACA JUGA:Kanker Payudara Masih Duduki Rangking Pertama

"Jadi, sel darah yang sudah rusak dari pasien kanker itu dibuang, kemudian dimasuki stem cell atau sum-sum tulang yang sehat tadi. Harapannya, stem cell yang sehat ini tumbuh, tapi tumbuhnya menjadi yang sehat, tidak yang kanker," paparnya.

Budi menjelaskan sel punca yang digunakan bisa bersumber dari diri pasien sendiri maupun orang lain yang mendonorkan.

Apabila pasien ingin melakukan pengobatan menggunakan sel puncanya sendiri, katanya, maka pasien harus dipastikan sehat dan bebas atau remisi dari kanker. 

Sementara jika sel punca bersumber dari donor, maka sel punca yang didonorkan harus dipastikan cocok sepenuhnya dengan sumsum tulang penerima.

Metode pengobatan dengan transplantasi sel punca ini, kata Budi, memiliki five years survival rate atau rata-rata masa hidup lima tahun sebanyak 56 persen, dibandingkan dengan pasien yang tidak melakukan metode ini dengan sekitar 10 persen saja.

BACA JUGA:Inovasi! RSPP Kenalkan Cara Baru Penanganan Kanker yang Lebih Komprehensif

BACA JUGA:Mengejutkan, Kate Middleton Umumkan Idap Kanker Lewat Video

"Kira-kira ini bisa menjadi salah satu usaha. Kalau dulu mungkin banyak yang kemoterapi lalu sukses, tapi langsung relapse (kambuh), setelah relapse nanti tidak bisa ditolong, meninggal, dan sebagainya, ini mempunyai waktu relapse yang mungkin lebih panjang," ucapnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan