Lulusan Ponpes Harus Mampu Bersaing

PALEMBANG - Gubernur Sumsel, H Herman Deru mengukuhkan pengurus DPP Forum Pondok Pesantren Sumatera Selatan (Forpess) 2022-2026. Dia mengucapkan selamat kepada pengurus baru. "Dalam proses pemilihan dan pengukuhan pemimpin baru pasti ada yang kalah atau menang. Tapi yang paling penting keutuhan dan kompak organisasi. Perbedaan pendapat, saya minta hentikan," katanya saat memberi kata sambutan pengukuhan DPP Forpess di Griya Agung, Jumat (17/2) malam.

Ia mengatakan, organisasi akan tumbuh dan berkembang. Untuk itu, perlu pemikiran seluruh pihak dan inovasi pengurus. Mengingat Forpess  merupakan wadah pendidikan yang menciptakan pemimpin. "Wadah pendidikan yang menghasilkan santri-santriwati yang akan  berbaur dengan masyarakat. Mereka harus punya kualitas yang baik dan mampu bersaing," tuturnya.

Selain itu, kata Deru, Forpess juga menyiapkan manusia yang bersaing di luar sebab dunia tak berpagar, tanpa batas apalagi di dunia saat ini "Mereka (santri dan santriwati, red) hanya bergaul di NU atau organisasi lain. Mereka harus mampu berbaur," ucap dia. Berikan kebebasan pemikiran asal tidak melanggar aturan yang ada termasuk AD/ART. BACA JUGA : Isra’ Mi’raj Bangun Mental Spiritual

"Silakan berekreasi selagi masih ada batasan. Apalagi dunia dihadapkan pada modernisasi agama. Saya ingin sekali lulusan ponpes mampu bersaing dan jangan dibatasi. Jika ingin tentara mongo, jadi polisi silakan," tuturnya. Disebutkan, Ponpres ini tak kalah dengan organisasi lain. Tapi memang perlu penyeragaman mutu kualitas alumni. Jangan terlalu berbeda. Kalau jomplang, akan ada dikotomi sehingga lulusan dianggap sebelah mata dan sulit bersaing.

Ketua Umum DPP Forpess, KH Muhsin Salim mengatakan beberapa waktu lalu sudah terbentuk pengurus harian dan sejauh ini keberadaan Forpess sangat mendukung program pemerintah terutama satu desa satu satu rumah tahfiz. "Semoga program yang baik ini membawa berkah bagi umat dan ini terbukti," katanya.

Ia mengatakan, Forpess pun sudah punya program jangka menengah dan panjang. Paling dekat menciptakan ekonomi kreatif yang ada di pesantren. Bagaimana lewat program ini mendorong dan memajukan ekonomi pondok pesantren melalui satu ponpes satu produk. Nantinya produk dipasarkan oleh Habritren. "Pak Gubernur sangat peduli dengan ponpes ," ucap dia.

Selain itu, sambung dia, dukungan pun diwujudkan dengan adanya perda mengenai ponpes. Ke depan agar bisa dijadikan pergub sehingga implementasi dan dukungan terhadap ponpes semakin tinggi. Total pondok pesantren di Sumsel yang sudah mendapat izin operasional sebanyak 501 dari total 578 ponpes. Ke depan semoga ponpes bisa berkembang dan maju melalui ekonomi kreatif. (yun/fad/) Vebri Al Lintani

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan