Waspada! Bentuk-bentuk Penipuan Terbaru di Era Digital

Bentuk-bentuk Penipuan Terbaru di Era Digital. FOTO: Canva--

SUMATERAEKSPRES.ID - Di era digital saat ini, penipuan semakin canggih dan dapat menimbulkan ancaman serius bagi keamanan finansial dan privasi individu.

Meskipun teknologi telah memberikan kemudahan dalam kehidupan sehari-hari, namun juga membuka pintu lebar bagi para penipu untuk melakukan tindakan kriminal mereka. Berbagai bentuk penipuan terus berkembang, dan berikut adalah beberapa yang perlu diwaspadai:

1. Phishing melalui Email atau Pesan Teks

Teknik phishing masih menjadi salah satu metode penipuan paling umum di era digital. Penipu mengirimkan email atau pesan teks yang meniru perusahaan atau institusi terpercaya, meminta informasi sensitif seperti nomor kartu kredit atau kata sandi. Berhati-hatilah dan jangan pernah memberikan informasi pribadi melalui email atau pesan teks yang mencurigakan.

2. Penipuan Impersonasi (Impersonation Scams)

Penipu sering berpura-pura menjadi orang lain, seperti anggota keluarga, teman, atau bahkan lembaga pemerintah atau perusahaan terkemuka.

Mereka kemudian meminta Anda untuk mentransfer uang atau memberikan informasi pribadi dengan alasan darurat atau penting. Selalu verifikasi identitas orang yang meminta informasi atau transaksi keuangan.

BACA JUGA:Penipuan Berkedok Data TPS Pemilu 2024 Marak, Data Pribadi dan Rekening Dibobol

BACA JUGA:Hat-Hati Penipuan Belanja Online, Pemuda Ini Beli Baju Rp100 Ribu Malah Dipaksa Bayar Rp15 Juta, Ini Modusnya

3. Penipuan Melalui Aplikasi Seluler

Aplikasi seluler palsu atau tidak terpercaya dapat digunakan oleh penipu untuk mencuri data pribadi atau keuangan Anda. Mereka juga dapat mencuri informasi dari perangkat Anda melalui aplikasi yang telah diunduh. Pastikan untuk hanya mengunduh aplikasi dari sumber yang terpercaya dan selalu perbarui perangkat lunak Anda.

4. Investasi Palsu atau Skema Ponzi

Penipu sering menggunakan janji imbal hasil yang tinggi atau investasi yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan untuk menarik calon investor.

Mereka mungkin menggunakan media sosial, pesan teks, atau situs web palsu untuk mempromosikan skema investasi palsu atau skema Ponzi. Lakukan riset menyeluruh sebelum berinvestasi dan waspadai tawaran yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan