Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasi Banjir Rob

Banjir rob yang melanda kawasan Tanjung Emas Semarang.-foto: bisnis.com-

   SUMATERAEKSPRES.ID - Banjir rob adalah fenomena ketika air laut meluap ke wilayah daratan. Kondisi air laut yang meluap ke daratan karena pasang adalah fenomena alam yang normal dan dapat diprediksi.
Pada umumnya, jenis banjir ini biasa terjadi di daerah pesisir dan pemukiman yang dekat dengan pantai. Di pembahasan ini menjelaskan mengenai banjir rob, mulai dari definisi hingga cara mengatasinya.

BACA JUGA:Cuaca Ekstrem, Ini 10 Tips Saat Terjadi Banjir

Pengertian Banjir Rob
Pasang air laut merupakan pola fluktuasi pada air laut yang disebabkan karena gaya tarik benda di angkasa, terutama disebabkan oleh matahari dan bulan terhadap air laut di bumi.
Secara umum, pengertian banjir rob adalah banjir yang terjadi karena pasang air laut atau gelombang yang tergenang pada kawasan yang tingginya lebih rendah daripada permukaan air laut.
Di Indonesia, rob sering terjadi di beberapa kota yang berbatasan dengan peisir seperti Kota Semarang, Jakarta Utara, Cirebon dan berbagai kota di pantai utara pulau Jawa.


Banjir rob dan kenaikan air laut ke daratan mengakibatkan berbagai dampak negatif.   foto: nusantara maritim news
Ciri-ciri Banjir Rob
Karakteristik utama dan ciri-ciri banjir rob di antaranya yaitu:
1.    Rob terjadi ketika air laut pasang,
2.    Memiliki karakteristik air yang cenderung lebih jernih dibanding jenis banjir lainnya,
3.    Musim penghujan dan curah hujan tidak menjadi faktor pendorong utama, karena rob dapat terjadi di musim lain,
4.    Wilayah dataran yang lebih rendah dari pada tinggi permukaan lautan lebih rentan dan sering terjadi banjir rob,
5.    Air banjir jenis ini berasa asin.

BACA JUGA:Tak Hanya Hujan, Ternyata Ini Faktor Lain yang Memicu Banjir di Palembang
Penyebab Rob
Beberapa faktor di bawah ini dapat mempengaruhi dan menyebabkan banjir rob, di antaranya yaitu:
1. Pemanasan Global
Pemanasan global adalah salah satu faktor penyebab banjir rob semakin sering dan lebih berbahaya. Global warming mengakibatkan peristiwa alam yang berdampak pada peningkatan suhu bumi.
Akibat suhu udara yang meningkat, berdampak pada es yang berada di kutub menjadi mencair, sehingga hal tersebut akan meningkatkan jumlah dan volume pada air laut.
Volume air laut yang meningkat membuat masyarakat menjadi khawatir dan meningkatkan resiko dari banjir rob terutama bagi masyarakat sekitar pesisir pantai.

BACA JUGA:Manfaat Hutan Mangrove untuk Lingkungan dan Masyarakat
2. Kerusakan Hutan Mangrove
Salah satu fungsi hutan mangrove dan hutan pantai adalah menahan laju intrusi air laut ke daratan dan abrasi tanah yang terjadi.
Kerusakan ekosistem dan penebangan hutan mangrove berarti menghilangkan penahan ketika terjadinya gelombang air pasang.
Sehingga, gelombang dan pasang surut yang datang menjadi salah satu ancaman terjadinya banjir rob dan wilayah pesisir dengan mudahnya diterjang oleh air yang datang.
3. Penggunaan Air Tanah yang Berlebih
Penggunaan air tanah secara berlebih berdampak pada permukaan lapisan tanah yang menurun, terutama pada daerah pesisir pantai yang memerlukan air bersih dalam jumlah banyak.
Kondisi tesebut membuat masyarakat sekitar mencari air bersih yang banyak, sehingga mengakibatkan permukaan tanah pada pesisir menjadi turun dan meningkatkan risiko intrusi air laut ke daratan.
4. Kondisi Topografi Sebuah Wilayah
Keadaan topografi yang menjadi penyebab banjir rob adalah topografi dengan permukaan tanah berada rendah atau di bawah permukaan air laut.
Fenomena alam ini memberikan dampak pada air laut yang dengan mudah mengalir di permukaan daratan dan mengakibatkan rob.
5. Alih fungsi Tanah Rawa, Sawah, dan Sebagainya
Tanah yang digunakan untuk rawa atau sawah dan sebagainya jika diubah fungsinya menjadi pemukiman, maupun lahan yang dapat menghadang peresapan air ke tanah. Dalam waktu yang cepat akan mudah berakibat banjir terjadi, bahkan sering juga banjir rob.
6. Penyumbatan Sampah di Daerah Muara
Dengan membuang sampah di sungai lama-kelamaan akan mengakibatkan timbunan sampah pada dasar sungai dan terjadi pendangkalan pada sungai.
Sungai yang dangkal akan mengakibatkan debit air berkurang, sehingga saat terjadi kenaikan air laut kemudian air laut mengisi sungai sekitar.
Namun, sungai tidak akan cukup untuk menampung dan berdampak pada luapan air yang mengaliri sekitar sungai.
7. Bantaran Sungai yang Sempit
Sungai dapat mengalami pengurangan volume air sehingga berdampak pada luapan air ke daratan yang dapat berakibat pada peningkatan potensi rob.
8. Kekurangan pada Drainase
Drainase merupakan sistem penyerapan air pada tanah, apabila sistem terganggu maka penyerapan air di tanah pun akan terganggu.
Serapan air yang kurang efektif berakibat dengan mudahnya banjir melanda sebuah kawasan, baik banjir akibat hujan maupun banjir rob.

BACA JUGA:30 Kelurahan Terdampak Banjir
Dampak Banjir Rob
Banjir rob dan kenaikan air laut ke daratan mengakibatkan berbagai dampak negatif. Beberapa kerugian akibat rob di antaranya yaitu:
1. Kerugian Material
Kerugian material adalah dampak yang pasti dialami oleh masyarakat akibat banjir rob. Kerugian material tersebut meliputi rumah warga yang terendam sehingga perabotan juga turut terendam, dokumen-dokumen berharga yang tertinggal, bahkan fasilitas umum akan mengalami kerusakan terutama yang berhubungan dengan listrik.
Selain itu, berbagai fasilitas umum dan pelayanan publik yang tergenang air juga tidak dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya.
2. Kerusakan Bangunan
Bangunan dan pemukiman yang terendam oleh air akan cepat mengalami kerusakan, mulai dari keramik, pintu hingga tembok. Terlebih lagi, banjir rob memiliki kandungan garam yang berasal dari laut dan mempercepat proses korosi pada berbagai perabot dan pondasi.
3. Membawa Sumber Penyakit
Banjir dengan kandungan bakteri di dalamnya akan menjadi sumber dari berbagai penyakit, terdapat beberapa penyakit yang dapat muncul melalui banjir rob yaitu ISPA, diare, hingga DBD.
4. Lalu Lintas dan Mobilitas Terganggu
Air yang tergenang bukan hanya di perumahan penduduk, termasuk juga jalan raya, ditambah untuk jalanan yang tidak rata genangan akan semakin banyak.
Fenomena tersebut dapat mengganggu lalu lintas karena terus menjadi penyebab kendaraan dan mesin mati.
5. Kelangkaan Air Bersih
Air bersih yang seharusnya dikonsumsi namun bercampur dengan air banjir sehingga masyarakat kesulitan untuk kembali menerima air yang layak konsumsi.
Terlebih lagi, septic tank dan saluran air yang terendam banjir memungkinkan untuk meluap dan bercampur dengan air.

BACA JUGA:Antisipasi Banjir Kiriman dari Daerah
Cara Mengatasi Rob
Dampak dari banjir rob tersebut tentu mengganggu kehidupan masyarakat, sehingga dengan kemajuan teknologi saat ini masyarakat dan pemerintah perlu berkolaborasi dalam upaya mengatasi hingga mengurangi dampak rob ini.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi rob di antaranya yaitu:
1.    Menerapkan pengumpulan air hujan pada daerah atas, membuat pompa di daerah bawah dan menciptakan bendungan untuk air laut yang menuju daratan.
2.    Penerapan konsep water front city dengan menjadikan air sebagai aspek penting bagi kehidupan masyarakat. Hal ini dilakukan bagi wilayah dengan penurunan tanah yang cukup tinggi, konsep tersebut akan mendorong masyarakat menciptakan kondisi sekeliling rumah dengan air bersih.
3.    Penerapan konsep tidal gate dengan membuat pintu pasang surut dan pintu air pada muara untuk menahan air laut yang menuju sungai dalam jumlah besar.
4.    Penerapan konsep polder dengan pembuatan kolam kecil untuk menampung air dari banjir rob. Polder ditata dengan baik dan diterapkan secara teratur untuk menjadi penyerapan bagi kota.
5.    Menjaga kelestarian hutan mangrove dan menanam pohon bakau di kawasan yang telah rusak.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan