Fogging Ternyata Tidak Efektif, Ini Solusi Cerdas Mengatasi DBD!

Reporter: Akda |

Editor: Alfery |

Sabtu , 10 Feb 2024 - 11:19

Ilustrasi fogging-Foto: freepik-

SUMATERAEKSPRES.ID - Berkembangnya demam berdarah saat musim hujan menimbulkan kekhawatiran yang mendalam, memaksa puluhan orang berjuang melalui perawatan rumah sakit.

Meski pemerintah telah menerapkan fogging untuk menangkal nyamuk penyebab demam berdarah, metode ini ternyata kurang efektif, hanya menargetkan nyamuk dewasa.

Fogging juga menghadapi kendala biaya dan tenaga yang cukup besar, membebani masyarakat dengan pengeluaran seperti bensin.

Oleh karena itu, alternatif lebih efektif dapat diadopsi, seperti menerapkan pola 3M Plus: menguras tempat penampungan air, menutup rapat tempat-tempat tersebut, dan mendaur ulang barang bekas yang potensial menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.

Selain itu, masyarakat perlu menerapkan prinsip 3S: selalu menggunakan kelambu saat tidur, membersihkan lingkungan rumah secara rutin, terutama area yang dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti.

Taktik tambahan melibatkan pemeliharaan ikan tempalo, penggunaan bubuk abate, hindari menggantung pakaian di luar, dan menggunakan lotion anti nyamuk.

Pemerintah Kabupaten Banyuasin menanggapi serius masalah ini dengan meluncurkan Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk (Gertak PSN) DBD.

Tujuannya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan lingkungan, mendorong perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Data terbaru dari Banyuasin mencatat empat kematian dari 74 kasus DBD sejak Januari 2024, dengan Kecamatan Talang Kelapa sebagai wilayah terpapar terbanyak.

Upaya pemberantasan sebelumnya pada tahun 2022 dan 2023 melibatkan 220 dan 154 kasus, dengan jumlah kematian yang tercatat.

fogging ternyata tidak efektif, ini solusi cerdas mengatasi dbd!                            sumateraekspres.id - berkembangnya demam berdarah saat musim hujan menimbulkan kekhawatiran yang mendalam, memaksa puluhan orang berjuang melalui perawatan rumah sakit.
meski pemerintah telah menerapkan fogging untuk menangkal nyamuk penyebab demam berdarah, metode ini ternyata kurang efektif, hanya menargetkan nyamuk dewasa.
fogging juga menghadapi kendala biaya dan tenaga yang cukup besar, membebani masyarakat dengan pengeluaran seperti bensin.
oleh karena itu, alternatif lebih efektif dapat diadopsi, seperti menerapkan pola 3m plus: menguras tempat penampungan air, menutup rapat tempat-tempat tersebut, dan mendaur ulang barang bekas yang potensial menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.
baca juga:masih banyak yang salah kaprah! fogging bukan solusi utama mencegah dbd, ini faktanya
baca juga:8 cara ampuh usir nyamuk dengan bahan alami, semua bahan mudah ditemukan 
selain itu, masyarakat perlu menerapkan prinsip 3s: selalu menggunakan kelambu saat tidur, membersihkan lingkungan rumah secara rutin, terutama area yang dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk aedes aegypti.
taktik tambahan melibatkan pemeliharaan ikan tempalo, penggunaan bubuk abate, hindari menggantung pakaian di luar, dan menggunakan lotion anti nyamuk.
pemerintah kabupaten banyuasin menanggapi serius masalah ini dengan meluncurkan gerakan serentak pemberantasan sarang nyamuk (gertak psn) dbd.
tujuannya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan lingkungan, mendorong perilaku hidup bersih dan sehat (phbs).
baca juga:10 jenis ikan ini jika dipelihara dapat memakan jentik nyamuk
baca juga:ini yang harus dilakukan agar nyamuk dbd tak bersarang
data terbaru dari banyuasin mencatat empat kematian dari 74 kasus dbd sejak januari 2024, dengan kecamatan talang kelapa sebagai wilayah terpapar terbanyak.
upaya pemberantasan sebelumnya pada tahun 2022 dan 2023 melibatkan 220 dan 154 kasus, dengan jumlah kematian yang tercatat.

Tag

Share