Pulau Kemaro, Antara Mitos dan Ritus Sejarah Perkembangan Agama Buddha di Palembang

Sejarah perkembangan Pulau Kemaro di Palembang -Foto: venuemagz.com-

SUMATERAEKSPRES.ID - Pulau Kemaro, terletak sekitar 6 km dari Jembatan Ampera di Palembang, Sumatera Selatan, adalah sebuah tempat yang sarat dengan sejarah dan legenda. 

Jelang perayaan hari besar keagamaan, terutama Hari Raya Imlek atau Hari Raya Umat Buddha tempat ini ramai dikunjungi para peziarah.

Tak hanya dari dalam Kota Palembang bahkan ada yang datang jauh-jauh dari mancanegara hanya untuk melaksanakan ritual peribadatan disini.

Mari kita jelajahi lebih dalam tentang pulau ini. 

BACA JUGA:Pulau Kemaro, Pembuktian Cinta Sejati Tan Bun An dan Siti Fatimah

BACA JUGA:Fhang Sheng: Ritual Melepaskan Burung di Pulau Kemaro yang Penuh Makna

Asal Usul Nama Pulau Kemaro

Nama “Kemaro” berasal dari kata “kemarau”. Pulau ini  tidak pernah tenggelam saat air di Sungai Musi sedang pasang. 

Dalam legenda setempat, ada kisah cinta antara Siti Fatimah, putri Palembang, dan Tan Bun An, seorang pangeran dari Negeri Tiongkok.

Keduanya bertemu di Palembang dan menjalin hubungan yang akhirnya menginspirasi nama pulau ini. 

Dengan luas sekitar 79 hektar dan ketinggian sekitar 5 meter dari permukaan Sungai Musi menjadikan Pulau Kemaro menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Sumsel. 

BACA JUGA:Kue Keranjang dan Lontong Cap Go Meh, 2 Hidangan Wajib Saat Hari Raya Imlek di Indonesia

BACA JUGA:Pantang Makan Durian dan Salak Saat Imlek, Kenapa Ya?

Selain pesona alamnya, pulau ini juga identik dengan budaya Tionghoa dan adat istiadat masyarakat Palembang.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan