Inovasi Kelompok Tani Jaya Bersama, Sulap Pohon Karet jadi Tempat Wisata, Seperti Ini Keindahannya

Kelompok Tani Jaya Bersama menyulap kebun karet menjadi salah-satu obyek wisata yang dinamakan wisata pelangi sungai Bungin. -Foto: Dian/sumateraekspres.id-

PRABUMULIH, SUMATERAEKSPRES.ID - Keberhasilan Kelompok Tani Karya Muda dengan agrowisata nanas mereka di Desa Karang Jaya yang mendapat perhatian Kementerian Pertanian telah memicu gelombang inovasi di kalangan kelompok tani.

Kini, sorotan tertuju pada Kelompok Tani Jaya Bersama yang menciptakan terobosan luar biasa dengan menyulap kebun karet menjadi objek wisata yang disebut sebagai wisata pelangi Sungai Bungin.

Dengan anggota lebih dari 30 orang, Kelompok Tani Jaya Bersama berhasil menciptakan pemandangan alam yang menakjubkan di lahan seluas sekitar 1 hektar.

Lokasinya berada sekitar 1,5 km sebelum agrowisata nanas di Jalan Karang Jaya Bunut, RT 1 RW 5 Kelurahan Karang Jaya, Kecamatan Prabumulih Timur, Kota Prabumulih.

BACA JUGA:Pahami 10 Tips bila Ingin Jadi Petani Sukses

BACA JUGA:Petani Cabai Wajib Waspada, Serangan Penyakit Ini Sebabkan Turunnya Hasil Panen

Di tengah lahan tersebut, terhampar keindahan pohon karet yang memayungi sungai lumpur yang jernih.

Kelompok tani telah membangun jembatan, pondok-pondok, dan berbagai lokasi tempat selfie dan berswafoto untuk menambah daya tarik wisatawan.

Selain menawarkan pemandangan alam yang menakjubkan, Kelompok Tani Jaya Bersama juga menyediakan fasilitas sewa ban, dengan harga yang terjangkau, yaitu Rp5 ribu untuk ban kecil dan Rp10 ribu untuk ban besar.

Seperti yang diungkapkan oleh Dumais, tuan tanah sekaligus anggota kelompok tani.

BACA JUGA:Rumput Liar Subur, Bikin Buah Semangka Kecil. Petani Rutin Lakukan Penyemprotan

BACA JUGA:Lahan Padi seperti Lautan, Petani Tak Bisa Berbuat Banyak

Bagi pengunjung yang merasa lapar setelah beraktivitas di sungai, Kelompok Tani Jaya Bersama juga menyediakan pop mie dan makanan lain yang dijual oleh anggota perempuan di bawah pondok.

Ini menjadi keunikan tersendiri yang menambah kenyamanan wisatawan.

Menurut penjelasan kelompok tani, proses pembangunan wisata pelangi dimulai pada 29 Oktober 2023, dan resmi dibuka untuk umum pada 1 Januari 2024.

Seluruh pembangunan dilakukan secara swadaya oleh anggota kelompok, yang menetapkan tarif sebesar Rp5 ribu per orang dan Rp5 ribu untuk biaya parkir kendaraan.

Ir. Zainul Kurniadi, Koordinator Penyuluh dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Prabumulih Timur, menyatakan dukungannya terhadap kelompok tani ini.

Ia berharap inovasi wisata pelangi dapat menjadi viral dan menarik banyak kunjungan masyarakat.

Lurah Karang Jaya, Helton Armada, menambahkan bahwa wisata pelangi ini menjadi daya tarik kedua di Kelurahan Karang Jaya setelah agrowisata nanas.

Bagi pengunjung, wisata pelangi menawarkan berbagai kegiatan seperti mandi, berenang, berperahu, duduk-duduk santai di pondok, dan menikmati spot foto menarik.

Pihak kelompok tani berencana untuk menggandeng Dinas Perikanan dan Dinas Pertanian untuk menambahkan tanaman sayur-sayuran seperti cabai, tomat, terong, serta berharap mendapatkan bantuan proposal dari Bank.

Kepala Dinas Pertanian Kota Prabumulih, Alfian, mengapresiasi inovasi kelompok tani ini dan berharap wisata pelangi dapat berkontribusi pada perkembangan ekonomi kelompok tani.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan